Lihat ke Halaman Asli

Unmuh Jember

Universitas Muhammadiyah Jember

Seminar Nasional Bahas Isu Bahasa, PBSI Gandeng Nigeria dan Filipina

Diperbarui: 12 November 2022   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Jember gelar Seminar Nasional, Kamis (10/11).

Seminar Nasional yang diselenggarakan secara daring oleh PBSI tersebut, mendatangkan pemateri luar negeri, Dr Lasisi Abass Ayodele yang berasal dari negara paling maju di Benua Afrika yaitu Nigeria. Dihadiri oleh sekitar 150 peserta beberapa diantaranya Mahasiswa dari Departement of Education Foundation Faculty of Education Federal University Kashere of Gombe State Nigeria, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember dan beberapa Mahasiswa umum.

Diselenggarakan secara perdana, seminar tersebut membahas tentang isu Pendidikan Bahasa dan Sastra,  Abass mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran merupakan proses untuk mendapatkan capaian yang berarti berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan administrasi pendidikan dalam perencanaan yang eksplisit. Kemudian diteruskan oleh Dr Dzarna MPd dari Unmuh Jember yang membahas tentang fitur metafora film pendek berbahasa Madura sebagai bentuk pemahaman ideologi, Linguistik Forensik oleh Dr Hasan Suaedi MPd, dan Dr Ali Imron SS MA dari Universitas Muhammadiyah Makassar yang memaparkan materi Kesalahan Bahasa dalam Bahasa Tulis Penyandang Tunarungu di Facebook.

Selain Nigeria, Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indoesia, Dr Astri Widyaruli A MA mengungkapkan tepat dua minggu lalu prodinya telah mengajak pemateri dari Cotabato State University, Filipina, Abdul Rohman S Alongan RSW yang datang ke Universitas Muhammadiyah Jember untuk memberikan materinya tentang Social Work and Community Organization di acara Joint Lecture.

dokpri 

Doktor muda tersebut berharap acara serupa dapat dilaksanakan tiap tahunnya, hal tersebut ia sampaikan agar dapat menjadi respon positif, bertukar fikiran, dan pengetahuan kepada seluruh peserta yang terlibat.

"Terutama pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan dan sastra dari berbagai negara, bukan hanya pemahaman dari Indonesia saja." ungkapnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline