Aku mencabutnya setaun yang lalu. Mungkin jika manusia dia sudah menjerit hari itu. Aku memisahkannya dari sang induk. Mencabut, melukai dan menariknya agar terlepas dari dalam tanah. Dia pasti sakit.
Aku membawanya pergi jauh---melewati batas-batas kepekaan. Dia seperti mati. Gugur dan terdiam. Tapi aku tidak memeluknya. Dia hanya setangkai pohon yang tak berguna. Mungkin itu yang akan orang ucapkan saat pertama kali melihat aku membawanya pulang.
Padahal tidak. Dia sebatang anak pohon yang tengah kesakitan di bawah terik matahari. Menunggu cinta setia yang tidak biasa. Dia bahgia kini. Dengan penuh cinta dan perhatianku. Melambai tersapu angin, bertumbuh di bawah guyuran hujan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI