Lihat ke Halaman Asli

Menjemput Malam Lailatul Qadar dengan Memperbanyak Ibadah dan Amal Saleh

Diperbarui: 22 April 2022   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Ibrahim Mucahit Yildiz From : Pixabay

Malam Lailatul Qadar disebut juga sebagai Malam Kemuliaan. Puncaknya saat memasuki 10 Malam Terakhir di Bulan Ramadhan. Bagi setiap Muslim tentunya ini menjadi kabar baik karena ingin berlomba-lomba untuk menjemput Malam Lailatul Qadar dengan Ibadah dan Beramal Saleh sebanyak banyaknya.

Dari Abu Hurairah, Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda :
Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni (HR. Bukhari No.1901)

Kenapa Malam Lailatul Qadar itu di Rahasiakan kedatangannya, dan hanya di sebutkan ada diantara 10 Malam Terakhir Ramadhan ? Agar kita semakin semangat untuk menghidupkan Ramadhan pada 10 Malam terakhir  dengan ibadah yang maksimal. Dan berikut ini adalah Amalan yang bisa kita lakukan untuk Menjemput Malam Lailatul Qadar :

1. SHOLAT MALAM

Menjemput Malam Lailatur Qadar bisa kita lakukan dengan memperbanyak Sholat Malam seperti Sholat Sunnah Tahajud dimana waktu terbaik mengerjakan Sholat Sunnah Tahajud adalah setelah bangun tidur di waktu sepertiga malam. Paling sedikit dikerjakan 2 Rakaat. Selain Sholat Sunnah Tahajud kita juga bisa mengerjakan Sholat Sunnah Hajat. Sholat Sunnah Hajat ini biasanya dilakukan jika kita memiliki keinginan atau niat tertentu, dengan harapan Allah akan Memudahkan dan Lancarkan keinginan atau niat kita. Tentunya niat ataupun keinginan yang tidak menyimpang dari syariat Islam.Kemudian ada Sholat Sunnah Taubat yang dilaksanakan ketika seseorang ingin bertaubat dari dosa-dosanya.  Semoga Allah senantiasa memberikan Kesehatan & Kesempatan untuk kita, agar dapat melaksanakan Sholat Malam di 10 Malam Terakhir Ramadhan.

2. TADARUS AL-QUR'AN

Membaca Al-Qur'an adalah suatu keharusan yang tidak boleh kita abaikan. Jika hari-hari biasa kita membaca Al-Qur'an hanya dilakukan sendiri dirumah, Maka di Bulan Ramadhan ini kita bisa memperbaiki Tajwid dan juga Makhrijul hurufnya dengan ikut Tadarus AL-Qur'an.  Dengan mengikuti Tadarus Al-Qur'an sekiranya kita dapat membenahi apa-apa yang salah dan tentunya dengan harapan bahwa apa yang kita baca dapat kita Amalkan sebagai petunjuk dan sebagai pedoman hidup yang hakiki.
dengan membaca Al-Qur'an tentunya dapat meningkatkan kualitas Iman kita untuk menjauhi segala perbuatan yang dilarang, dan menjalani apa-apa yang di perintahkan dalam Al-Qur'an.

3. SEDEKAH

10 Malam Terakhir adalah Pembuktian kepada Allah atas amalan-amalan yang kita lakukan pada 20 hari pertama Ramadhan. Jika pada 20 hari pertama Ramadhan kita begitu Antusias dan semangat untuk Beribadah & Beramal Saleh maka di 10 Malam Terakhir ini kita ketatkan lagi Ibadah dan Amal Saleh kita salah satunya dengan Bersedekah. Bersedekah tidak selalu harus berupa uang. Memberikan tetangga kiri dan kanan Makanan & Minuman untuk Berbuka Puasa juga termasuk sedekah yang di Anjurkan di Bulan Ramadhan. Memberi kebutuhan pokok untuk orang-orang yang kekurangan dari segi Ekonomi juga salah satu bagian dari Sedekah. Datang ke panti Jompo atau Panti Asuhan, menyenangkan hati mereka dengan memberikan Pakaian terbaik untuk menyambut Hari Kemenangan juga salah satu bentuk Sedekah. Dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk memberikan Sedekah asal Niat kita tidak di kotori dengan keinginan terselubung yang dapat merusak nilai dari pada Sedekah tersebut.

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata :
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur'an kala itu. Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup". (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

4. I'TIKAF

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline