Lihat ke Halaman Asli

Khoerul umam

Mahasiswa Syari'ah IAIN Purwokerto

Tri sebagai Penunjang Belajar dan Bisnis

Diperbarui: 15 Juli 2020   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Sebagai seorang mahasiswa kebutuhan akan kuota data menjadi suatu keniscayaan. Apalagi pada saat pandemi seperti sekarang, pembelajaran kuliah secara daring menjadikan kebutuhan kuota data menjadi suatu kebutuhan primer bagi mahasiswa. 

Bagaimana tidak? Ketika seorang mahasiswa tidak mempunyai kuota data maka ia tidak bisa mengikuti perkuliahan daring, ujung-ujungnya kalau sering tidak mengikuti maka presensi absennya tidak mencukupi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester. Bukankah miris, seorang mahasiswa gagal dalam menyelesaikan kuliahnya gara-gara kuota. 

Selain itu, kebutuhan akan kuota data di era pembelajaran daring seperti sekarang mengalami peningkatan. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat segala aktivitas akademik ataupun non akademik dijalankan secara daring. Pada hari biasanya kuota 5 gb bisa digunakan untuk satu bulan akan tetapi sekarang paling banter bertahan  selama satu minggu. 

Penggunaan aplikasi seperti zoom, google meet, google classroom, dan you tube sebagai media pembelajaran daring menjadi alasan kebutuhan akan kuota data membengkak, untungnya aplikasi ini tidak berbayar sehingga tidak menambah beban mahasiswa. 

Memang harga kuota data tidak terlalu mahal akan tetapi akibat dari wabah corona penghasilan orang tua mengalami penurunan drastis akibat usaha mereka ditutup bahkan sebagian orang tua mahasiswa yang lain di PHK dari perusahaan.

Dikondisi yang kian sulit karena ekonomi orang tua terus terhimpit membuat aku berfikir ingin mencari kerja yang bisa aku lakukan di tengah-tengah kesibukan kuliah daring. Akhirnya aku memutuskan untuk berjualan online. Dalam berjualan online dan perkuliahan daring, hal yang paling penting adalah kuota data karena menjadi faktor bisa berjalan atau tidaknya kedua kegiatan tadi. Aku mulai mencari dan membandingkan antara provider yang satu dengan yang lainnya akan tetapi belum ada yang cocok dengan pemikiranku; murah harganya, banyak isi kuotanya, dan lama masa aktifnya (aku tidak bisa memastikan seluruh masyarakat indonesia berfikir demikian, akan tetapi aku yakin seluruh mahasiswa proletar berfikir demikian, hehe).

Di tengah kebingunganku memilih provider aku mendapat berita kalau klub kesayanganku; chelsea telah mendapat sponsor baru, yang tadinya yokohama menjadi three. "Ah, kenapa tidak terfikirkan" batinku melihat logo 3 di jersey baru chelsea. Kemudian, aku mencari info tentang three. Aku baru tahu ternyata three adalah perusahaan yang berasal dari hongkong dan salah-satu anak perusahaannya ada di Indonesia. 

Pada awalnya aku fikir provider dengan logo angka tiga tersebut asli milik Indonesia, makanya aku bingung kenapa di tulisan jaringan 3 indonesia harus ditambahkan kata Indonesia, "pemborosan kata" batinku. akhirnya kebingunganku terjawab tentang tulisan jaringan 3 Indonesia, penambahan kata Indonesia karena three berasal bukan dari Indonesia dan selain itu, three sudah tesebar di beberapa negara sehingga agar mudah membedakannya.

Selanjutnya info yang paling penting adalah paket kuota data yang diwarkan oleh tri (penulisan three di Indonesia ditulis dengan kata tri). Agar info yang aku terima valid, maka sebaiknya langsung mengunjungi situs resmi dari tri, yaitu: www.tri.co.id setelah mengamati dengan seksama, produk-produk yang ditawarkan oleh tri, cukup menarik perhatianku tetapi ada satu yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, produk AlwaysOn. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline