Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Benar-salah yang hitam putih

Diperbarui: 26 Februari 2025   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; Indonesiana.id

BENAR SALAH YANG HITAM-PUTIH

Dalam agama wahyu konsep kebenaran berdiri atau dipijakkan diatas landasan prinsip nilai benar-salah yang hitam putih serta mutlak-hakiki, dalam arti ; jelas-tidak abu abu-tidak absurd-tidak serba relatif. Dengan kata lain, adanya nilai benar-salah yang hitam putih serta bersifat mutlak membentuk apa yang kita kenal sebagai konsep Kebenaran. Sebagaimana nilai baik-buruk membentuk nilai kebaikan atau moralitas.Bayangkan bila nilai benar-salah serta baik-buruk itu tidak ada maka konsep yang kita kenal sebagai "Kebenaran" serta "Kebaikan" itu tidak akan pernah ada.Maka siapapun yang hendak bicara Kebenaran (dengan K besar) ia harus memiliki landasan dasar pemahaman terhadap nilai benar-salah terlebih dulu,Sebagaimana bicara moral mesti faham nilai baik-buruk terlebih dulu

Maka prinsip kebenaran agama wahyu tidak bisa berpijak diatas prinsip ketapastian, probabilistik, kebetulan, absurdisme,skeptisisme,relativisme,karena semua prinsip manusiawi tersebut dapat membunuh nilai benar-salah yang mesti difahami secara hitam-putih serta mutlak.

Maka karena karakter Kebenaran dalam agama seperti yang saya gambarkan diatas itu maka ia dapat dipegang sebagai pedoman hidup hakiki di sepanjang zaman,Dan bayangkan kalau kebenaran agama di pijakkan diatas filsafat atau pemikiran manusiawi yang selalu berubah ubah dari zaman ke zaman atau diatas teori saintifik yang dapat berganti ganti secara dinamis.

Maka orang luar agama sering menuduh agama sebagai "tidak dinamis" karena karakternya tidak seperti filsafat atau sains.Agama memang menyuruh orang berpikir dinamis sesuai perkembangan ilmu tapi tetap harus ada hal hal yang ditetapkan sebagai ketetapan baku karena bila tidak maka apapun dinamika berpikir hanya akan mengarah pada keragaman, ketakjelasan, debatabel-pertentangan serta ketakpastian atau absurdisme di ujungnya

Bandingkan dengan prinsip relativisme,absurdisme serta skeptisisme yang muncul dari dunia filsafat atau prinsip ketakpastian dalam dunia kuantum.Bagaimana semua prinsip tersebut itu bila bicara soal Kebenaran,Apakah kita bisa mempedomani sesuatu yang bersifat tetap didalamnya ?

Artinya,tidak semua orang menyukai konsepsi kebenaran dengan nilai benar-salah yang hitam putih,misal mereka yang melarikan persoalan kebenaran pada prinsip relativism, absurdism, skeptisisme, ketakpastian. Demikian pula dengan para "penyembah hawa nafsu",mereka tidak suka kalau karakternya dinilai sebagai salah,maka biasanya mereka merekayasa supaya nilai benar salah itu menjadi kabur

Nah bagaimana cara agar Kebenaran agama itu tetap hitam putih dan bersifat mutlak-hakiki ?

Maka Tuhan membuat konstruksi dimana kebenaran agama itu dipijakkan diatasnya, dimana konstruksi itu memiliki sifat permanen-mutlak serta hakiki-tidak bisa di rubah oleh apapun-siapapun- dengan cara bagaimanapun,Tidak juga misal dengan cara saintifik

Konstruksi tersebut kita kenal sebagai "sunnatullah" atau hal yang telah ditetapkan Tuhan sebagai aturan-hukum- kemestian-ketetapan baku.Salah satu contoh sunnatullah yang bersifat fisik adalah apa yang dikenal sains sebagai hukum alam atau hukum fisika,contoh konkritnya seperti tiap yang hidup bakal mati,tiap yang muda akan tua,dibalik sehat ada sakit,dlsb.Intinya hal hal yang pola nya dualistik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline