Lihat ke Halaman Asli

Torque Vectoring: Membelokkan Mobil dengan Bantuan Mesin

Diperbarui: 7 Agustus 2015   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil sebagai salah satu sarana transport modern sekarang ini tidak hanya dibuat dengan tujuan agar manusia lebih mobile, tapi juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemakainya. Semakin kompleknya tuntutan ini, maka dewasa ini teknologi penunjang mobil menjadi semakin maju untuk dapat mengatasi kesulitan di segala kondisi jalan. Torque vectoring merupakan salah satu teknologi maju yang mulai banyak diaplikasikan pada mobil-mobil terbaru akhir-akhir ini.

    [caption caption="Differential gear (karlsdifferentials.com)"][/caption]

Torque vectoring merupakan bagian dari differensial gearbox yang dapat diatur secara terus-menerus oleh suatu Electronic Control Unit (ECU) untuk membagi torsi atau momen puntir ke setiap roda penggerak sesuai kebutuhan. Differensial gear ini sudah dikenal luas dan kadang banyak yang menyebutnya gigi gardan pada mobil penggerak roda belakang. Fungsi dari gigi diffrensial ini adalah untuk memungkinkan roda penggerak dapat berputar pada kecepatan yang berbeda, terutama pada saat membelok, di mana radius putar roda bagian dalam akan lebih kecil daripada radius putar roda bagian terluar.

[caption caption="Radius putar tiap roda mobil yang berbeda saat berbelok (genius.com)"]

[/caption]

Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang torque vectoring, kita akan menelaah dulu gigi differensial konvensional atau biasa disebut open differential gear. Pada jalan mulus dan semua roda penggerak dapat menapak baik pada jalan, semua roda penggerak ini akan dapat menyalurkan momen puntir dari mesin dengan baik juga, baik pada saat jalan lurus maupun ketika berbelok. Namun, efek negatif dari gigi differensial konvensional akan terjadi ketika salah satu roda penggerak berada pada jalan yang licin atau mengalami slip, yakni momen puntir hanya dapat tersalurkan ke roda yang mengalami slip tersebut, sedangkan roda penggerak lainnya akan kehilangan momen puntir bahkan akan tetap diam (jika mobil telah berhenti).

Untuk mengatasi kerugian ini agar mobil tetap nyaman digunakan di segala kondisi jalan, maka ditempuh berbagai cara, baik secara mekanis maupun nonmekanis (dengan fluida: oli). Namun, tujuan dari semua ini hanya untuk mengunci/mematikan sistem gigi differensial, sehingga momen puntir dapat tersalurkan ke roda penggerak lainnya yang tidak berputar. Biasanya pun metode ini hanya digunakan pada saat mobil mengalami slip atau di jalan licin, seperti pada jalanan bersalju di musim dingin. Metode ini umumnya dikenal sebagai Limited Slip Differential (LSD). LSD ini contohnya: Torsen LSD, Quaife LSD, Truetrac LSD, Viscous LSD (VLSD) dan sebagainya.

[caption caption="Conventional open differential gear (www.awdwiki.com/en/differential/)"]

[/caption]

[caption caption="Contoh multi plate clutch LSD"]

[/caption]

[caption caption="Contoh Quaife LSD (www.demon-tweeks.co.uk)"]

[/caption]

[caption caption="Contoh Torsen LSD (www.rcuniverse.com)"]

[/caption]

[caption caption="Contol manual differential lock (www.team-bhp.com)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline