Pada hari jum’at tanggal 18 desember terjadi aksi massa yang disebut massa 1812, aksi ini dipicu untuk menuntut keadilan atas kasus yang menimpa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dan kasus penembakan lascar FPI. Hamper di beberapa wilayah banyak anggota dari kelompok FPI melakukan aksinya.
Dalam aksi ini aparat kepolisian turut ikut andil karena aksi tersebut mulai melakukan kerumunan, apalagi dalam keadaan sekarang masih ada pandemi yang tak kunjung usai.
Di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat aparat polisi berusaha membubarkan massa aksi 1812 yang mulai berkerumun, tindakan tegas dilakukan karena untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19.
Saat aksi terjadi, massa masih bertahan dengan melantunkan sholawat dan meneriakkan takbir. Namun tak berapa lama, para aparat bergerak maju mendorong massa untuk mundur serta beberapa orang yang berada di atas mobil komando diminta untuk turun.
Aksi dorong-dorongan antara aparat dan massa sempat terjadi selama beberapa menit. Tak lama setelah itu terlihat apparat mengamankan beberapa orang langsung dan massa akhirnya mundur dan berpencar ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan, MH Thamrin, dan jalan Budi Kemuliaan.
Aksi ini sangat disayangkan apalagi dalam keadaan negara belum pulih dari pandemi sudah mulai ada demo lagi, hal ini dapat membuat terulangnya aksi massa seperti aksi 212 yang terjadi pada tahun kemaren. Hal ini juga membuat sebuah perpecahan bangsa karena terjadi perselisihan suatu kelompok dengan pemerintah.
Apalagi ditemukannya senjata tajam pada aksi 1812 hal ini malah memperparah terjadinya perpecahan massa. Apparat keamanan dengan sigap melakukan Razia guna menemukan oknum aksi massa yang membawa senjata tajam, karena diduga sedang ada skenario yang telah disiapkan untuk balas dendam kepada aparat kepolisian.
Perlu dilakukannya mediasi agar tetap terjaganya sebuah intregitas bangsa karena tanpa hal ini Indonesia akan menjadi lebih kacau, setiap warga negara seharusnya menjaga integritas bangsa karena dengan begitu tidak akan timbul suatu aksi massa serta tidak terjadinya perpecahan dan kerusuhan yang disebabkan oleh suatu kelompok.
iqbal