Penulis: Tsanya Sahwahita, Mahasiswi semester 2, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Blok M Hub di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kini resmi dibuka kembali pada (24/05/2025), bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta. Peresmian kembalinya Blok M Hub dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Revitalisasi Blok M Hub diproyeksikan sebagai jalur penghubung transportasi dan fasilitas umum di sekitar area tersebut.
Setelah diperbaiki, kini Blok M Hub tampil dengan wajah yang berbeda. Sebelumnya lorong bawah tanah tersebut memiliki pencahayaan yang remang-remang, memberikan kesan pengap bagi para pengguna kendaraan umum seperti Transjakarta, yang melewati lorong tersebut untuk melakukan transit. Lorong yang gelap dan pengap itu kini berubah menjadi lorong yang penuh cahaya. Selain perubahan pada pencahayaannya, lorong tersebut juga kini terasa lebih dingin dengan adanya pendingin ruangan yang ditambahkan di sekitar lorong.
Revitalisasi lorong bawah tanah Blok M Hub tidak hanya terlihat melalui pencahayaan dan penambahan pendingin ruangan, namun juga melalui hiasan mozaik yang terpampang jelas di langit-langit pintu masuk lorong. Mozaik bergaya mural yang di dominasi warna kuning kecerahan menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengunjungi lorong bawah tanah tersebut. Selain terpikat dengan warna kuning cerahnya, para pengunjung juga tertarik dengan motif mural mozaik yang menggambarkan budaya Betawi.
Dilansir dari CNN Indonesia pada (30/5/2025), Arkansyah Farras Setiawan, sang desainer mozaik, menjelaskan bahwa budaya Betawi menjadi inspirasi utamanya dalam membuat mozaik di langit-langit lorong bawah tanah tersebut. Menurutnya, ruang publik di Jakarta masih sangat kurang memanifestasikan budaya lokal. Dalam wawancaranya dengan pihak CNN Indonesia, Arkan menyebutkan bahwa ada enam kategori pengelompokkan budaya, yakni permainan tradisional, makanan dan minuman tradisional, alat musik, bangunan, pertunjukan budaya, serta tarian tradisional.
Budaya Betawi menjadi inspirasi utama motif mozaik di lorong bawah tanah Blok M Hub, Jaksel, Kamis (26/6/2025). Foto: Tsanya Sahwahita
"Saya terkesan dengan bagaimana desain-desain mozaik yang ada di plafon-plafon Blok M ini karena selain indah, menarik, itu juga dapat memberikan pembelajaran budaya bagi anak muda seperti saya melalui arsitektur mozaik ini dengan cara melihat budaya Betawi yang digambarkan di setiap motif-motif mozaik," Ujar Larisa (19), Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, saat mengunjungi lorong bawah tanah Blok M Hub pada (26/6/2025).
Larisa mengungkapkan harapannya terhadap pengelola atau pemerintah, untuk meratakan seluruh desain mozaik yang ada di langit-langit lorong. Menurutnya, ketidakrataan desain mozaik di langit-langit lorong membuat pengunjung hanya melihat sekilas saja. "Kalo saran saya untuk pemerintah ya, mereka melakukan pemerataan untuk desain mozaik ini. Karena yang saya lihat itu hanya beberapa spot saja yang terdapat desain mozaik ini," ujarnya.
Letak mozaik di langit-langit pintu masuk lorong bawah tanah Blok M Hub, Jaksel, Kamis (26/6/2025). Foto: Tsanya Sahwahita
Selain para pengunjung dan pengguna kendaraan umum, program revitalisasi Blok M Hub ini juga disambut baik oleh para pedagang. Meningkatnya mobilitas pengunjung di kawasan Blok M Hub jelas memiliki pengaruh bagi perekonomian para pedagang disana.