Kasidi 248 Ya
Ada yang bertanya tentang Kasidi no. 007 yang menulis seperti berikut: 'Seorang penyair besar pernah berkata begini -- 'Kemarin aku pandai dan sukses jadi aku ingin mengubah dunia; hari ini aku sedikit bijak dan rendah hati, jadi aku ingin mengubah diri sendiri.' Tuhan dalam Injil berpesan hal yang sama walau dengan redaksi yang berbeda. Maka dari itu jika percaya dan yakin pada apa yang didengar waktu Rabu Abu -- 'Bertobatlah dan percayalah kepada Injil' -- dan apa yang didengar ini selalu dijadikan pedoman hidup maka betapa penting berusaha menjadi lebih sederhana dan bersahaja serta selalu rendah hati dan murah hati. Bukan yang lain. Mengapa? Karena hanya dengan begitu peluang untuk mengubah diri sendiri terbuka lebar.'
Pertanyaan yang muncul adalah seperti berikut: 'Jadi apakah Kasidi ingin mengatakan bahwa yang paling mulia, utama dan tentu saja sulit, adalah mengubah diri sendiri, dan bukannya mengubah dunia?'
Dengan tenang tetapi sigap, Kasidi yang 'kadang ngawur, sok tahu dan ugal-ugalan' itu menjawab singkat dan mantap: 'Ya.' Disertai dengan pandangan mata membelalak tajam, sedangkan senyum di sudut bibir berusaha disembunyikan dan jawaban pendek itu ternyata mampu memutus semua pertanyaan lain dari si penanya. Alhasil, jawaban pendek diterima.
Tidak pernah diduga bahwa jawaban paling pendek dan paling sederhana di seluruh dunia terhadap pertanyaan yang cukup panjang berhasil dengan gemilang. Ini pertanyaannya: 'Jadi apakah Kasidi ingin mengatakan bahwa yang paling mulia, utama dan tentu saja sulit, adalah mengubah diri sendiri, dan bukannya mengubah dunia?', dan ini jawabannya: 'Ya'.
Jadi walau 'kadang ngawur, sok tahu dan ugal-ugalan' Kasidi tetap sederhana dan bersahaja, tetap rendah hati dan murah hati. Kasidi no. 248 - -- tbs/sda - 11102016