Lihat ke Halaman Asli

Toto Sukisno

Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

Mewaspadai Pengaman yang "Unsafe Condition"

Diperbarui: 31 Mei 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Beberapa hari yang lalu, seorang kawan menceritakan tentang dirinya yang menerima telepon via aplikasi whatsap dari seorang istri temannya yang sedang berada di rumah sendirian. 

Berdasarkan suara telepon yang diterima kawan saya, tampak terlihat kalau si wanita yang menjadi istri temannya tersebut sedang mengalami kejadian yang sangat menakutkan (bisa tergambar dari suaranya yang gemetar dan nampak sangat panik). 

Isi pembicaraan via telepon tersebut hanya meminta kawan saya untuk segera datang ke tempat tinggalnya. Tanpa berpikir panjang, kawan saya pun datang dengan tergopoh menuju rumah si wanita tersebut yang membutuhkan waktu kurang lebih lima menit.

Saat sampai di rumah wanita yang menelepon tadi, betapa terkejutnya perasaan teman saya karena menyaksikan asap api pekat yang berasal dari box panel listrik (istilah dalam dunia kelistrikan adalah panel hubung bagi). Akibat panik yang berlebih, kawan saya tadi langsung mengambil air dengan harapan dapat memadamkan api yang berasal dari box panel listrik tersebut. 

Begitu air tersebut disiramkan ke box panel listrik, asap semakin pekat mengepul bak menyiram api dengan bensin. Kawan saya lupa, kalau air memilik nilai konduktifitas arus listrik meskipun nilainya berbeda-beda, tergantung dari kualitas air. 

Dalam kondisi panik berlebih, kawan saya masih dapat berpikir jernih, yakni berupaya untuk segera memutus arus listrik melalui meng-off-kan MCB (mini circuit breaker) yang berada dibawah meteran listrik (kWh meter) yang biasanya berada didepan rumah. Setelah posisi MCB off, selanjutnya teman saya baru memadamkan api pada box panel listrik dengan menyiram air secukupnya. Alhamdulillah api dapat dipadamkan. Plong…

Sambil beristirahat, kawan tadi menelpon saya untuk menanyakan apa yang menyadi penyebab terjadinya kebakaran pada box panel listrik tersebut. “Mestinya saat terjadi kebakaran, pengaman yang ada pada box panel maupun pengaman yang ada di bawah meteran listrik seharusnya dapat bekerja”, jelas teman saya dengan penuh semangat melalui telepon. 

Saya jelaskan, “pengaman yang ada pada box panel maupun yang ada dibawah meteran listrik hanya bekerja (trip/putus) pada saat terjadi beban listrik berlebih atau gangguan hubung singkat”. Artinya, bila terjadi kebakaran yang tidak mengakibatkan gangguan baik itu hubung singkat maupun beban lebih maka pengaman tersebut tidak bekerja (trip).

Pengaman sejatinya memiliki fungsi mengamankan semua peralatan yang menjadi kawasan perlindangannya. Dalam dunia ketenagalistrikan, pengaman memiliki fungsi dasar untuk mengamankan instalasi listrik dari gangguan beban berlebih dan gangguan hubung singkat. Dua jenis gangguan tersebut sangat membahayakan baik bagi peralatan yang terhubung dengan sistem, maupun bagi lingkungan sekitar.

Jenis pengaman instalasi listrik yang sering dijumpai adalah MCB dan fuse (sekering menurut penyebutan kebanyakan orang). MCB ini memiliki feature memproteksi dari gangguan beban lebih dan hubung singkat, sedangkan fuse digunakan untuk mengamankan gangguan hubung singkat serta membatasi beban berlebih. 

Meskipun kedua pengaman tersebut menjadi garda terdepan dalam melindungi sistem kelistrikan, tapi kondisi pengaman tersebut juga perlu mendapatkan perhatian lebih agar tidak terjadi anomali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline