Lihat ke Halaman Asli

Kuterima Penuh

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13395627501940640665

 
Oleh : Tonansu Gosu

Ketika ia tak mampu mengangkat

Kuterima penuh mengingat lepas

Kubayang debu-debu mengombak pelan

Tak sadar kutersungkur kerdil

Mengimbaskan keluh hati tak bersyukur

Terilham dari sajak-sajak semesta raya

Truwaly, 13 Juni 2012

Berharu ternyata tak cukup memudahkan makna. Sekedaran makna bias bisa jadi pelik ketika ranah tak menjangkau yang tak terjangkau pikiran. Keterbatasan membatasi batasan-batasan makna yang sempit dan luas. Kini apa yang diandalkan bersesuain atau tidak patut dikaji lebih rinci dan mendalam. Kebanyakan peristiwa mengacu pada sebab akibat yang bersumber dari sumbernya. Mengecilkan apa-apa yang ada hanya akan membesarkan apa yang tidak ada. Semangat!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline