Lihat ke Halaman Asli

Stella Zehandellaar, Sahabatku

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Stella Zehandellar, sahabatku

Stella Zehandellar Sahabatku,

Heningmu membara saat kali pertama,

Kita saling bertatap,

Merangkai cahaya senja menjadikannya atap,

Di pelukmu,

Kau genggam kiasan kehidupan,

Yang dahulu pernah kau ceritakan,

Silam,

Stella Zehandellar Sahabatku,

Tanyamu lirih saat kali pertama,

Cairkan gumpalan beribu-ribu makna,

Seberkas jingga keemasan,

Di tanganmu,

Kau tawarkan sepotong mimpi kegelisahan,

Yang tak mungkin saya wujudkan,

Silam,

Stella Zehandellar Sahabatku,

Penamu selalu mengalir,

Membuka pintu hati yang lama terukir,

Namun sayang,

Saya tidak bisa,

Memesan takdir.



Toat Kurniawan

Jepara, April 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline