Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Mengubah Nasib Diawali Dengan Mengubah Sikap Mental

Diperbarui: 1 September 2025   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 


Sikap Mental Berubah Maka Cara Berpikir Serta Merta Berubah 

Prinsip hidup sederhana namun sangat menentukan adalah: manusia membatasi dirinya sendiri sesuai dengan apa yang dapat dijangkau oleh daya pikirnya.

Apabila  percaya bisa, maka ia akan mampu meraihnya. Sebaliknya, bila seseorang yakin bahwa nasibnya memang hanya menjadi kuli, maka besar kemungkinan ia akan tetap menjadi kuli seumur hidupnya.

Sesuai dengan The Wisdom Words:"You are what you think" Yang dalam bahasa agama:" Jadilah sesuai dengan imanmu'"

Ada hukum tabur tuai dalam kehidupan ini. Setiap orang akan menuai apa yang ia tabur. Siapa yang tidak pernah menabur, jangan pernah berharap bisa menuai. Jika hanya berharap keberuntungan dari undian atau lotere kehidupan, mungkin perlu hidup seribu tahun baru bisa menang.

Bila seseorang berpikir bahwa ia akan gagal, maka kegagalanlah yang akan menjadi miliknya. Sebaliknya, bila ia yakin akan sukses, maka kesuksesan akan datang. Begitu juga bila kita terus membayangkan sakit, maka tubuh pun bisa merespons sesuai dengan apa yang kita yakini.

Kekuatan pikiran akan menghadirkan apa saja yang kita tanamkan. Karena itu, orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah dan merasa sakitnya tak mungkin tersembuhkan, pada dasarnya sudah memvonis dirinya sendiri.

Stop Keluh Kesah

Keluh kesah adalah tanda tidak adanya rasa percaya diri. Itu juga merupakan ekspresi keputusasaan yang menebarkan energi negatif bagi lingkungan sekitar.

Orang yang suka mengeluh tanpa disadari sedang menebarkan keresahan. Keluh kesah juga perlahan melunturkan rasa syukur, hingga akhirnya mengikisnya dari hati. Padahal, rasa syukur adalah bahan bakar utama untuk bertahan dalam hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline