Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Alun Takilek Alah Takalam

Diperbarui: 11 Juni 2021   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : detik.com

Arif Membaca Situasi dan Kondisi

Alun takilek alah takalam ini biasanya disampaikan sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kagum. Kata :"Alun" artinya "Belum" .Takilek artinya "terkilat" atau "dikatakan" .Sedangkan "alah" berarti sudah dan "takalam" artinya "tertulis" tapi disini artinya adalah " tahu " atau "paham " 

Untuk memudahkan untuk dipahami, izinkanlah saya menuliskan sebuah contoh ketemu Ayah Tuah

Suatu hari kami berkunjung ke rumah Ayah Tuah  di Celegon. Dan setibanya di rumah Ayah Tuah yang konon  namanya sama dengan nama adik saya alm ,yakni :"Firdaus" .Jadi untuk mempermudah mengingatnya,ingat saja Taman Firdaus.  

Nah,begitu tiba didepan rumah pak Firdaus yang megah,kami langsung disambut dengan ceria ,sambil berkata :" Onde mande Uda Tjip dan Uni Rose nan tibo. Iyo sabana sanang bana hati awak." 

Sambil menyalami dan mempersilakan kami masuk ,pak Firdaus memperkenalkan seorang pria ganteng dengan rambut agak gondrong,sambil berkata:" Lai kenal Uda dan Uni jo kawan awak ko? Iko nan namonyo Zaldy Chan" 

Bagi kami berdua sungguh sebuah surprise, sekali mendayung,dua tiga pulau terlampaui" Maksud hati mau ketemu satu orang,tapi ternyata ada 2 orang sahabat berada di lokasi yang sama. Kami langsung bersalam salaman ,bukan berpeluk pelukan seperti kalau ketemu sahabat di Australia. 

Sedang melangkah masuk kedalam ruangan yang megah,ee tetiba terdengar suara 2 orang pria lagi tertawa .Dan begitu kami masuk,terjadi kejutan lainnya,karena ternyata dalam ruangan tersebut adalah  seorang pria muda  ,yang sudah kita kenal yakni Sirajul Huda yang juga orang Padang dan tinggal di Air Tawar,tapi sedang tugas di Cilegon dan disampingnya duduk Ellazuardi yang juga berasal dari Padang. Maka walaupun tidak seheboh bila sesama orang Batak saling bertemu,seperti dalam kisah Poltaknya pak Felix Tani,tapi suara orang Padang jelas mengalahkan suara orang Jawa.

Maka disamping kami berdua ,ditambah dengan Ayah Tuah ,Zaldy Chan dan Sirajul Huda serta Ellazuardi, suasana dalam ruangan ini jadi semakin semarak. Saking asyiknya saling bercerita, perut tetiba mengirimkan signal dengan berbunyi :"kriuk keriuk" Syukur karena suara orang ketawa,maka suara protes dari perut tidak terdengar. 

Perut saya sudah terasa lapar,maklum sudah hampir jam 12.00 siang tapi masa iya datang bertamu mau minta makan? Gengsi dong. Maka saya melirik ke isteri saya ,ternyata isteri saya memberikan isyarat yang sama,yakni:"sudah lapar" . Tetiba ada bel berbunyi dan Ayah Tuah bergegas keluar. Beberapa saat kemudian masuk ,sambil menenteng bungkusan dan berkata:" Uda Tjip dan Uni Ros, Nasi Padang ala tibo,makan awak yo"

Tentu saja saya menyambut dengan senang hati dan mengatakan:" Onde mande .Alun takilek alah takalam" Dan Ayah Tuah,senang mendapatkan pujian dari saya,sambil membagikan nasi Padang sekotak seorang 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline