Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Baca Buku Ini Membuat Saya Merinding

Diperbarui: 1 Juni 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kalimatnya Tajam Bagai Sembilu

"Dosa paling besar yang membuat bangsa ini terus terpuruk dan kalah bersaing dengan negara negara di dunia, karena bangsa ini terlalu lama menghianati, mengingkari dan melupakan Pancasila". Kalimat ini saya kutip seutuhnya dari buku tersebut dan tidak ada yang ditambah ataupun dikurangi  Begitu membaca kalimat ini, rasanya bagaikan teriris sembilu, perih tak terlukiskan.  Mengapa saya merasa terhenyak membaca kalimat ini? Apakah mungkin saya termasuk kelompok yang disebutkan dalam kalimat tersebut, yakni telah mengingkari bahkan menghianati Pancasila? 

Saya memejamkan mata saya dan mencoba menelusuri relung relung dan sudut sudut hati. Syukurlah, walaupun hidup yang saya jalani jauh dari sosok yang sempurna, tapi  tidak saya temui pengingkaran di dalamnya, apalagi sampai menghianati. Namun kalimat tersebut terasa sangat tajam dan mampu membedah hati siapa saja, yang mungkin pernah mengingkari Pancasila.

Buku "Menuju Indonesia Jaya"

Kembali saya menekuni buku kecil yang ada di tangan saya. Sebuah kenangan yang sangat berharga diberikan secara langsung oleh Penulisnya ke tangan saya. Penulis buku yang sedang saya baca adalah BrigJen. Pol. (P). Taufik Effendi M.B.A. Sewaktu beliau memberikan saya buku kenangan ini, Taufik Effendi masih berstatus MenPAN --Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.  Pada halaman depannya tertulis, "PakTjip, semoga buku ini bermanfaat", tanda tangan dan tertulis tanggal 28 Juni 2008. Walaupun nama sama-sama "Effendi" tapi sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan. Nama sama, bahkan intial "T.E." tetapi jalan hidup kami berbeda, hanya saja sama sama Reiki Master, sehingga kami sering bertemu.

Buku yang berjudul, " Menuju Indonesia Jaya" ini, diberikan kata pengantar oleh Gubernur Lemhanas pada waktu itu Prof Dr. Muladi ,SH. yang menyebutkan buku karya Taufik Effendi ini bagaikan masakan Padang, yang serba lengkap dan diminati banyak orang.

To the Point ,Tajam Tanpa Menggunakan Parable

Kalimat yang to the point, tidak menggunakan bahasa parable dan tidak berkelok kelok,tapi langsung menghujam, bagi siapa yang merasa terkena tentunya. Sedangkan bagi kita, yang tidak merasa pernah mengingkari Pancasila, setidaknya menjadi alarm, yang mengingatkan kita semuanya,bahwa Pancasila adalah dasar atau pondasi negara. Dan sebuah pondasi tentunya tidak boleh tergoyahkan oleh siapa atau apapun. Karena bila Pondasi goyah, maka gedungnya akan ambruk.

Tulisan ini bukanlah resensi  buku tersebut, dan juga sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik,melainkan sekedar cuplikan  tentang isinya yang mungkin  dapat menjadi alaram bagi kita semuanya .

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline