Teriakan "Indonesia!" membahana saat seorang penyerang muda dengan nomor punggung 8 di jersey merahnya berlari kencang, melewati hadangan bek lawan, dan melepaskan tendangan keras ke arah gawang. Itulah dunia Arkhan Kaka, panggung di mana ia menjadi idola dan harapan bagi jutaan pasang mata.
Sekarang, sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Pagi buta, di bawah langit yang masih temaram. Suara komando yang tegas menggantikan sorak-sorai penonton. Disiplin baja, latihan fisik yang menguras tenaga, dan seragam loreng yang menempel erat di badan. Ini juga dunia Arkhan Kaka sekarang.
Dua dunia, dua seragam, dua panggilan pengabdian. Bintang Timnas U-17 yang bersinar terang di Piala Dunia 2023 itu kini telah resmi menyandang status baru yang tak kalah membanggakan, Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), dengan pangkat Sersan Dua tersemat di pundaknya.
Ini bukan kisah tentang karier yang berakhir, melainkan tentang dedikasi yang berlipat ganda. Ini adalah cerita tentang bagaimana seorang anak muda memilih untuk melayani negaranya di dua medan yang berbeda.
Bintang Timnas U-17, Arkhan Kaka, resmi menjadi prajurit TNI AD berpangkat Sersan Dua. Pilihan inspiratif ini dilakukan lewat jalur khusus atlet. - Tiyarman Gulo
Sebuah Kepastian dari Markas Besar TNI AD
Kabar bergabungnya Arkhan Kaka ke dalam institusi militer bukanlah isapan jempol. Konfirmasi resmi datang langsung dari petinggi Angkatan Darat. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, membenarkan berita yang membuat banyak penggemar sepak bola terkejut sekaligus bangga.
"Info tersebut memang benar, Arkhan bergabung menjadi prajurit TNI AD melalui jalur rekrutmen program khusus Mabes TNI (jalur atlet sepak bola dan bola voli)," ujar Brigjen Wahyu saat dihubungi pada Rabu (2/7/2025).
Jalur khusus ini adalah sebuah program brilian dari TNI. Ini adalah jembatan yang dibangun untuk para atlet berprestasi yang ingin mengabdikan diri kepada negara tanpa harus meninggalkan arena yang telah membesarkan nama mereka. Ini adalah sebuah pengakuan bahwa mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga adalah salah satu bentuk bela negara yang paling nyata.
Arkhan tidak sendirian. Ia menambah panjang daftar pesepak bola dan atlet nasional lainnya yang memilih jalan pengabdian ganda ini, menciptakan sebuah tradisi di mana patriotisme di lapangan hijau dan di benteng pertahanan negara berjalan beriringan.
Perjalanan Sunyi di Balik Pelantikan
Pelantikan Arkhan Kaka sebagai Sersan Dua pada Sabtu, 29 Juni 2025 lalu adalah puncak dari sebuah perjalanan yang menuntut pengorbanan luar biasa. Jauh dari sorotan kamera dan pemberitaan media yang biasa meliputnya, ia harus menjalani pendidikan pertama yang keras di Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya/Jayakarta).
Di sinilah mental dan fisiknya ditempa. Jika sebelumnya ia berlatih taktik menyerang dan penyelesaian akhir, di Rindam Jaya ia belajar baris-berbaris, hierarki komando, dan dasar-dasar kemiliteran. Lari pagi di lapangan sepak bola berganti dengan lari lintas alam membawa beban. Selebrasi gol berganti dengan sikap hormat yang sempurna kepada atasan.
Ini adalah fase transformasi. Dari seorang atlet individu yang menjadi bagian dari tim, menjadi seorang prajurit yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah kesatuan.