Lihat ke Halaman Asli

Dari Live Tiktok ke Meja Hijau: Bedah 'Proposal Damai' 5 Miliar yang Jerat Nikita Mirzani

Diperbarui: 27 Juni 2025   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaksa Beber Modus Pemerasan Nikita Mirzani terhadap Reza Gladys JPNN.COM 

Berapa harga sebuah 'kedamaian' di era digital? Berapa Rupiah yang harus dibayar agar nama baik sebuah produk tidak lagi diserang di media sosial? Bagi pengusaha skincare dr. Reza Gladys, jawabannya diduga mencapai angka yang mencengangkan, lima miliar Rupiah.

Angka fantastis inilah yang menjadi jantung dari drama hukum yang kini menyeret selebritas Nikita Mirzani dan asistennya, Ismail Marzuki (Mail), ke kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang perdana yang digelar pada Selasa (24/6) bukan sekadar formalitas, melainkan pembacaan sebuah "skenario" dugaan pemerasan yang dirangkai kata demi kata oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Ini bukan lagi sekadar perseteruan selebritas. Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah ulasan negatif di Live TikTok diduga berevolusi menjadi sebuah proposal bisnis bernilai miliaran, yang kini berujung pada ancaman pasal berlapis. Mari kita bedah babak demi babak.

Nikita Mirzani didakwa memeras pengusaha skincare Rp 5 Miliar lewat ancaman di TikTok. Terjerat pasal berlapis, termasuk pencucian uang (TPPU). -Tiyarman Gulo

'Serangan Udara' di Panggung TikTok

Semua berawal dari panggung yang paling berpengaruh saat ini, media sosial. Menurut jaksa, Nikita Mirzani, dalam sebuah siaran langsung di akun TikTok-nya, memberikan ulasan pedas yang menargetkan produk kecantikan milik Reza Gladys, Glafidsya.

Untuk memahami betapa kuatnya "serangan" ini, mari kita simak kutipan langsung dari surat dakwaan yang dibacakan jaksa:

"Biar yang jual dokter sekalipun kayak dokter siapa? Glafidsya ya... Glafidsyah kan yang jual lotion pemutih. Gua pernah ketemu Glafidsyah, kulitnya abu-abu karena dia pake lotion yang pemutih yang luntur... Kalian tau enggak kalian pake bahan-bahan yang lama, kalian bisa kena kanker kulit. Udah kalian enggak punya uang, kena kanker kulit, aduh repot."

Bagi ratusan ribu atau bahkan jutaan penontonnya, kalimat-kalimat ini bukan sekadar opini. Ia bisa menjadi vonis. Jaksa menyebut, "Atas perbuatan terdakwa Nikita Mirzani tersebut, membuat saksi Reza Gladys menjadi terancam kredibilitasnya sebagai pemilik dari produk dgn Brand Glafidsya." Di dunia bisnis yang reputasinya dibangun di atas kepercayaan, serangan semacam ini adalah pukulan telak.

Manuver Menuju 'Perdamaian'

Di tengah krisis reputasi itu, muncullah seorang perantara. Jaksa menyebut nama dr. Oky Pratama, yang disebut mencoba menjembatani perseteruan ini pada akhir Oktober 2024. Namun, "jembatan" ini tampaknya memiliki tarif. Dalam dakwaan, disebut bahwa Oky menyarankan Reza untuk "membungkam" Nikita dengan memberikan sejumlah uang.

Jalan menuju Nikita Mirzani rupanya tidak bisa langsung. Reza Gladys diarahkan untuk melalui "gerbang" utama, sang asisten, Ismail Marzuki.

Jaksa membacakan pesan WhatsApp dari Oky kepada Reza, yang terasa begitu strategis, "Teteh lewat mail ya finalnya. Niki bilang pasti-pasti dahulu baru ketemu. Chat saja, dia itu, kan penggantinya Niki. Bilang saja mau silaturahmi sama Niki."

Pesan ini melukiskan sebuah struktur kekuasaan. Mail diposisikan sebagai "pengganti Niki," orang kunci yang harus dilewati untuk mencapai kesepakatan akhir. Roda dugaan pemerasan pun mulai berputar.

Puncak Negosiasi, "Aku Kan Mau Duitnya Saja"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline