Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Transfer Wirtz dan Frimpong di Liverpool

Diperbarui: 23 Juni 2025   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Florian Wirtz, pesepak bola asal Jerman, menjadi rekrutan terbaru Liverpool. Foto: liverpoolfc.com. 

Telepon berdering. Di satu sisi, ada Jeremie Frimpong, bek sayap secepat kilat yang baru saja mendaratkan mimpinya di Anfield. Di sisi lain, Florian Wirtz, sang maestro muda Jerman, penyihir lapangan hijau yang jadi rebutan seluruh Eropa.

"Bro, ini beneran terjadi," mungkin begitu percakapan mereka dimulai. Bukan obrolan agen, bukan negosiasi alot. Hanya dua sahabat yang tidak percaya takdir akan menyatukan mereka lagi, kali ini di bawah sorotan lampu stadion paling ikonik di Inggris.

Kegembiraan yang meluap dari Jeremie Frimpong saat mendengar sahabatnya, Florian Wirtz, resmi menyusulnya ke Liverpool bukanlah sekadar basa-basi untuk media. Itu adalah getaran tulus dari sebuah koneksi yang telah teruji di medan perang Bundesliga. Di balik angka-angka transfer yang bikin geleng-geleng kepala, 35 juta untuk Frimpong dan rekor gila 116 juta untuk Wirtz, tersimpan sebuah cerita yang jauh lebih berharga, kisah tentang chemistry, persahabatan, dan potensi ledakan dahsyat yang siap diciptakan di Premier League.

Ini bukan sekadar Liverpool membeli dua pemain hebat. Ini adalah Liverpool yang mengimpor sebuah "paket kemitraan" paling mematikan di Eropa.

Reuni sahabat Wirtz & Frimpong di Liverpool! Dengan transfer rekor, koneksi magis mereka dari Leverkusen siap memulai dinasti baru The Reds. - Tiyarman Gulo

Kehadiran Roket Belanda Bernama Frimpong

Musim 2024-2025 menjadi musim yang aneh bagi fans Liverpool. Mereka berhasil merebut kembali takhta Liga Inggris, sebuah pencapaian luar biasa di era pasca-Jurgen Klopp. Namun, di tengah euforia, sebuah lubang besar menganga. Trent Alexander-Arnold, pahlawan lokal dan salah satu bek kanan terbaik dalam sejarah klub, memutuskan untuk mencari tantangan baru di Real Madrid. Sebuah akhir era.

Anfield butuh jawaban. Bukan sekadar pengganti, tapi sebuah pernyataan. Dan pernyataan itu datang pada 30 Mei 2025 dalam wujud Jeremie Frimpong.

Bagi yang hanya melihat statistik, 35 juta untuk seorang bek sayap mungkin terdengar wajar. Tapi bagi mereka yang menyaksikan Bayer Leverkusen mengukir sejarah sebagai "The Invincibles" di Jerman, mereka tahu Liverpool baru saja mencuri permata. Frimpong bukan sekadar bek kanan. Dia adalah roket Belanda. Seorang pemain sayap yang kebetulan dipasang di posisi bertahan. Energinya tak terbatas, larinya merobek pertahanan lawan, dan umpan silangnya adalah mimpi buruk bagi para bek.

Manajer baru Liverpool, Arne Slot, tahu persis apa yang dia dapatkan. Dalam percakapan pertamanya dengan Frimpong, pesannya jelas. "Ketika saya pertama kali berbicara dengannya, saya langsung menyadari bahwa ia tertarik," ungkap Frimpong. "Ia berkata bahwa ia benar-benar menginginkan saya di Liverpool dan saya akan cocok dengan tim."

Tentu saja dia cocok! Sistem permainan Arne Slot yang menuntut pressing tinggi, transisi cepat, dan bek sayap yang agresif adalah habitat alami bagi pemain seperti Frimpong. Ibaratnya, Slot sedang membangun mobil Formula 1 dan ia baru saja mendapatkan mesin turbo terbaik. Mendengar itu langsung dari sang manajer, bagaimana Frimpong bisa menolak? "Bagaimana mungkin saya bisa mengatakan tidak?" katanya.

Sang Maestro Rp 2,6 Triliun Tiba di Anfield

Jika kedatangan Frimpong adalah sebuah percikan api, maka pengumuman pada 20 Juni 2025 adalah ledakan nuklir yang mengguncang seluruh lanskap sepak bola Inggris. Florian Wirtz, di usianya yang baru 22 tahun, resmi menjadi pemain Liverpool.

Dan harganya? 116 juta (sekitar Rp 2,6 triliun).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline