Lihat ke Halaman Asli

Peran Strategis Victor Budi Tanuadji dalam Transformasi PT Titan Infra Sejahtera Menuju Infrastruktur Energi Terdepan

Diperbarui: 9 April 2025   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran Strategis Victor Budi Tanuadji dalam Transformasi PT Titan Infra Sejahtera Menuju Infrastruktur Energi Terdepan

Di tengah dinamika industri energi Indonesia, PT Titan Infra Sejahtera (Titan Group) muncul sebagai salah satu perusahaan infrastruktur energi terkemuka, terutama dalam distribusi batu bara. Di balik kesuksesan ini, terdapat figur Victor Budi Tanuadji, seorang komisaris yang memainkan peran krusial dalam menjaga integritas bisnis dan mendorong inovasi berkelanjutan. Sejak didirikan pada tahun 2017, Titan Group telah berkembang menjadi pilar penting dalam rantai pasok batu bara nasional, khususnya di wilayah Sumatera Selatan yang menyumbang 50% produksi batu bara Indonesia. Pencapaian ini tidak terlepas dari arahan strategis Victor Budi Tanuadji dan dewan komisaris lainnya, yang tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Transisi dari Visi Keluarga Menuju Kekuatan Korporasi

Sebagai komisaris PT Titan Infra Sejahtera, Victor Budi Tanuadji memiliki tanggung jawab utama dalam mengawasi kebijakan strategis perusahaan, tata kelola, dan keselarasan operasional dengan visi jangka panjang. Meskipun tidak sering muncul di hadapan publik, perannya mencerminkan kepercayaan penuh dari keluarga Tanuadji, pemilik utama Titan Group melalui Handoko A. Tanuadji, dalam menjaga integritas dan arah bisnis perusahaan. "Dewan komisaris, termasuk Bapak Victor, berperan sebagai penjaga visi perusahaan. Mereka memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip inovasi, integritas, dan sinergi," ungkap Antonius Kristiadi, Direktur Utama Titan Group.

Dengan memanfaatkan jaringan logistik terintegrasi yang mencakup dari area pertambangan hingga pelabuhan, Titan Group kini bermitra dengan 18 perusahaan pertambangan terkemuka. Salah satu pencapaian penting perusahaan adalah pembangunan proyek jalur kereta api batu bara sepanjang 118 kilometer yang menghubungkan Lahat-Muara Enim dengan Pelabuhan PALI.

Revolusi Logistik melalui Infrastruktur Kereta Api Khusus

Proyek infrastruktur kereta api dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun ini dikelola oleh anak perusahaan Titan Group, PT Servo Lintas Raya (SLR), dan menjadi terobosan strategis di bawah pengawasan Victor Budi Tanuadji. Selain meningkatkan kapasitas angkut hingga 12 juta ton per tahun, jalur kereta api khusus ini berhasil menekan biaya logistik sebesar 25% dengan mengurangi ketergantungan pada jalan raya, yang 40% di antaranya berada dalam kondisi rusak berat. Infrastruktur ini dilengkapi dengan sistem rel berat (60 kg/m) dan jembatan khusus yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Victor Budi Tanuadji juga memimpin koordinasi kompleks dengan 15 pemerintah daerah, 8 komunitas adat, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam proyek ini. "Proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga merupakan langkah menuju kemandirian energi nasional," tegas Suryo Suwignjo, Komisaris Utama Titan Group.

Inovasi Digital dan Tata Kelola Transparan

Sebagai pemain baru di industri yang didominasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Titan Group mengadopsi teknologi canggih di bawah pengawasan ketat dewan komisaris. Implementasi sistem pemantauan real-time berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) berhasil mengoptimalkan rute pengiriman dan mengurangi keterlambatan hingga 30%. Sementara itu, digitalisasi dokumen berhasil memangkas proses administratif hingga 50%. Bahkan, audit lingkungan dilakukan secara digital melalui sensor otomatis yang memantau kualitas air Sungai Musi.

"Kami menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap pelanggaran tata kelola. Setiap kontrak didigitalisasi untuk memastikan transparansi," jelas Antony Surianto, Direktur Titan Group. Komitmen ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih perusahaan sebesar 18% year-on-year (YoY) pada tahun 2023, mencapai Rp4,2 triliun.

Pemberdayaan Masyarakat dan Reklamasi Lingkungan

Di bawah arahan Victor Budi Tanuadji, Titan Group mengalokasikan 2% dari laba bersih untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada tiga pilar utama: ekonomi, lingkungan, dan pendidikan. Di Desa Prambatan, program budidaya 5.000 itik petelur berhasil meningkatkan pendapatan 200 keluarga. Pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengolah limbah batu bara menjadi batik juga menghasilkan omzet sebesar Rp1,2 miliar per kuartal.

Dalam upaya pelestarian lingkungan, Titan Group telah menanam 45.000 pohon di bekas lahan tambang dan memulihkan 12 hektar ekosistem riparian Sungai Musi. Di sektor pendidikan, perusahaan memberikan beasiswa kepada 120 siswa dari keluarga penambang dan membangun tiga perpustakaan digital. "Kami tidak hanya ingin mengekstraksi sumber daya, tetapi juga meninggalkan warisan yang berkelanjutan," tulis Victor Budi Tanuadji dalam laporan tahunan perusahaan tahun 2023.

Investasi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

Titan Group mengalokasikan Rp28 miliar setiap tahun untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), termasuk pelatihan operator alat berat bersertifikat internasional dan program kepemimpinan bagi 50 karyawan potensial per tahun. Kolaborasi dengan lima universitas terkemuka dalam penelitian energi terbarukan juga memperkuat basis inovasi perusahaan. Hasilnya, tingkat retensi karyawan mencapai 92%, jauh di atas rata-rata industri sebesar 78%.

Menghadapi Tantangan Transisi Energi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline