Lihat ke Halaman Asli

Tirzah

Hai!

Dilema Barang Branded

Diperbarui: 19 Februari 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya mau membuat pengakuan. Tolong jangan di bully yaa hehehe.

Saya suka barang branded. Yang asli, bukan kw. Saya punya beberapa (tas, dompet, scarf, dll). Tapi barang2 ini menimbulkan dilema buat saya. Gak tau apa ada pembaca yg punya masalah mirip. Kalau ada comment yaa, supaya kita bisa bertukar pikiran .

Dilemanya: saya segan memakai barang branded saya ke tempat2 tertentu. Bukan krn alasan keamanan loh. Di tempat2 itu saya bekerja dgn orang2 pendapatan menengah ke bawah bahkan ada yg termasuk kategori miskin. Jadi saya rasa kurang tepat saya menenteng tas branded di hadapan mereka. 

Kadang2 kalau jalan dgn bbrp teman tertentu saya juga segan nge branded. Krn pernah ketika makan dgn teman2, tas saya letakkan di lantai krn gak cukup kursi buat kami semuanya. Tiba2 salah satu teman saya bilang: jangan letakkan tasmu di lantai ah...lalu dia ambil kursi dari meja lain buat tas saya. Saya jadi gak enak. Buat saya tas adalah tas, merk apapun dia. Jadi tetap lebih utama teman2 saya dibandingkan tas saya. 

Jadi kalau saya segan pakai barang branded saya, kenapa dibeli? Jawabannya: kualitas. Saya udah buktikan sendiri ketahanan barang2 branded saya. Hampir semua usianya 10 tahunan ke atas tapi kondisinya masih bagus. Padahal saya cuek kalo make apa2 (branded atau non branded), dan saya bawa travelling kemana2. 

Tapi ya itu tadi, ada keseganan saya memakainya ke beberapa tempat & situasi. Adakah yg merasa seperti saya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline