Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Pentingkah Anak Anda Diasuransikan?

Diperbarui: 23 Oktober 2015   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semakin meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi menjadi salah satu faktor meningkatnya pertumbuhan industri asuransi di Indonesia. Membeli produk asuransi tidak sekadar bayar premi lalu mengharapkan manfaat asuransi, lebih dari itu, untuk mendapatkan manfaat asuransi yang efektif dan tepat pada sasaran, perlu dilakukan pertimbangan yang matang.

Berbicara masalah tepat sasaran, maka kita akan kembali pada apa itu tujuan dari pembelian asuransi. Untuk lebih mudahnya saya akan mengambil contoh asuransi unit link. Asuransi bertujuan untuk memberikan jaminan keuangan, santunan jika tertanggung mengalami risiko seperti sakit atau meninggal. Jika dilihat dari manfaatnya, sebenarnya membeli asuransi merupakan tindakan antisipasi terhadap kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarga.

Pada setiap keluarga tentunya ada yang namanya kepala keluarga atau sang ayah. Kepala keluarga sangat berkepentingan untuk mendapatkan perlindungan atau proteksi dari asuransi, agar jika dia terkena risiko maka biaya pengobatannya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi tanpa harus menarik simpanan tabungan di bank. Atau jika dia meninggal maka keluarga akan mendapatkan santunan dan hasil investasi sehingga masa depan keluarga masih terjamin.

Pada asuransi unit link, manfaat tidak hanya diperuntukkan untuk ahli waris, pda saat tertanggung masih hidup pun, dia juga dapat menerma manfaatnya, yaitu manfaat investasi. Dengan adanya manfaat investasi maka ini merupakan dana siaga yang dapat ditarik sewaktu - waktu apa bila diperlukan, atau diprogram untuk asuransi pendidikan, jaminan hari tua atau dana pensiun.

PERLUKAH ANAK DIASURANSIKAN???

Jika tujuan dan manfaat asuransi digambarkan seperti di atas, perlukah anak diasuransikan, atau lebih tepatnya lebih penting mana untuk diasuransikan, bapaknya atau anaknya. Melihat latar belakang di atas, tentunya nomor satu terpenting yang harus diasuransikan adalah ayah sebagi kepala keluarga dan pencari nafkah. Persoalan apakah anggota keluarga yang lain seperti anak dan isteri perlu diasuransikan?  tentunya yang menjadi pertimbangan utama adalah kemampuan keuangan. Jika kondisi keuangan keluarga memang berlebih, bagus juga seluruh anggota keluarga diasuransikan. Dan ingat, setelah kebutuhan proteksi ayahnya terpenuhi dengan polis asuransi.

Di lapangan banyak terjadi salah kaprah, ayahnya sebagai pencari nafkah tidak diasuransikan, justru anaknya yang diasuransikan. Padahal jika terjadi risiko pada ayahnya, maka nafkah terhenti, pembayaran premi anaknya juga terancam putus, yang pada akhirnya asuransi anak terancam lapse ( gugur ). Dengan demikian pembelian asuransi untuk anak tidak tepat sasaran jika ayahnya belum diasuransikan.

SUMBER : RAHASIA MEMBELI ASURANSI UNIT LINK




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline