Lihat ke Halaman Asli

Thomson Cyrus

TERVERIFIKASI

Wiraswasta, blogger, vlogger

Gedung Pertemuan (Sopo Godang) Se-megah Ini Dibangun Toba Pulp Lestari di Desa Pangombusan, Toba

Diperbarui: 4 April 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Di kota-kota besar,kita sudah lazim melihat gedung-gedung pertemuan yang megah, mewah dan tentu harga sewa pakainya bisa puluhan hingga ratusan juta sehari. Gedung-gedung pertemuan itu biasanya digunakan untuk menyelenggarakan hajatan besar atau event (Kegiatan) yang biasanya untuk menampung pengunjung yang banyak.

Salah satu acara (hajatan) yang memerlukan gedung pertemuan adalah Pesta Adat Pernikahan Orang Batak yang biasanya mengundang ratusan hingga ribuan undangan (tamu). Bila acara seperti ini dilakukan, maka bisa dipastikan memerlukan tempat yang luas dan nyaman. Di kampung, acara adat Batak saat pernikahan dilakukan masih kebanyakan di halaman rumah yang punya hajatan (acara). Tetapi di kota-kota, hal itu susah dilakukan.

Itu sebabnya, kota-kota besar banyak terdapat Sopo Godang (Gedung Pertemuan) yang dikhususkan untuk penyelenggaraan acara-acara Adat Batak dan acara-acara keagamaan (biasanya acara Hari besar Keagamaan) Seperti Acara Natal dan Acara Paskah bagi umat Kristiani.

Sopo Godang inilah tempat penyelenggaraan Acara Adat pernikahan Orang-orang Batak di perkotaan. Selain karena daya tampung (kapasitasnya) yang bisa menampung hingga ribuan orang (tamu undangan) juga untuk melakukan acara dengan nyaman dan tanpa mengganggu masyarakat sekitar. Harga sewa Sopo Godang di kota-kota besar bisa mencapai puluhan hingga mendekati ratusan juta rupiah per hari.

Sopo Godang ini biasanya terisi di hari Kamis hingga Hari Minggu. Di Jabodetabek puluhan mungkin juga bisa hingga ratusan jumlah Sopo Godang dan ini hampir terpakai setiap akhir pekan di masa normal sebelum pandemic covid 19 melanda dunia ini.

Nah, bila di kota-kota besar Sopo Godang sudah jamak (biasa) ditemukan, beda misalnya di Bonapasogit (kampung orang Batak). Sopo Godang masih jarang ditemui kecuali misalnya disekitar ibu kota kabupaten atau ibukota kecamatan yang jumlah penduduknya mulai Padat seperti Balige, Porsea, Tarutung dan Siborong-borong. Di Kota-kota itu sudah mulai berdiri Gedung Pertemuan untuk tempat menyelenggarakan acara pesta adat pernikahan, tetapi Gedung Pertemuan itu belum terlalu mewah atau belum se-megah yang di kota-kota besar seperti Medan dan Jakarta. Bahkan banyak yang masih berdindingkan setengah beton terbuka agar angina masuk ke ruang pertemuan.

Tetapi, ada yang berbeda saat saya pergi ke Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, minggu yang lalu. Disana sudah berdiri satu Sopo Godang (Gedung Pertemuan) yang Megah, tidak kalah dengan Sopo Godang yang di perkotaan. Namanya Sopo Godang HKBP Pangombusan.

Saya berkesempatan berbincang dengan Sintua Sitorus (Ketua Parartaon HKBP Pangombusan) dan Bapak Mula Butar-Butar (Salah satu jemaat HKBP Pangombusan yang sekaligus juga salah satu panitia yang membangun Sopo Godang HKBP Pangombusan tersebut).

Dalam perbincangan kami, ternyata Gedung pertemuan itu mulai di bangun sekitar tahun 2017 dan selesai akhir tahun 2019. Adapun Gedung Pertemuan (Sopo Godang) HKBP Pangombusan itu awalnya dibangun oleh Panitia Pembangunan yang dibentuk oleh Majelis Gereja HKBP Pangombusan. Di awal pembentukan kepanitiaan, mereka menargetkan Pembangunan Sopo Godang itu membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 8 tahun mengingat besarnya Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Sopo Godang yang design nya super mewah menurut mereka saat itu dengan merencanakan sumber dana dari anak rantau jemaat HKBP Pangombusan dan juga Tok-Tok Ripe (Iuran Wajib anggota jemaat) sebesar RP 200 Ribu per KK. Berjalan 2 tahun, dana belum terkumpul significant dan panitia mulai merasa hopeless apakah bisa membangun Sopo Godang sesuai design yang sudah mereka buat.

Tetapi di satu waktu, panitia akhirnya punya ide dan sepakat untuk mengajukan proposal bantuan dana untuk melanjutkan pembangunan Sopo Godang yang saat itu baru hanya mulai pondasi bangunan dan mengajukan proposal ke PT Toba Pulp Lestari Tbk, perusahaan industry pulp yang beroperasi tidak terlalu jauh dari lokasi dibangunnya Sopo Godang (kompleks HKBP Pangombusan) itu. Alhasil,Bapak Mulia (Salah Satu Direktur Perusahaan) didampingi ibu Ramida Siringo-ringo (CD Manager PT Toba Pulp Lestari Tbk) mengunjungi lokasi bangunan dan setelah itu Proposal dibahas ditingkat manajemen dan disepakati untuk menyetujui melanjutkan menyelesaikan bangunan Sopo Godang hingga selesai akhir

Menurut Bapak Mula Butar-Butar, biaya pembangunan fisik Sopo Godang itu menghabiskan dana sekitar kurang lebih Rp 3 miliar (Bangunan dan fasilitas lainnya seperti meja dan kursi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline