Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Gadget terhadap Kinerja Otak

Diperbarui: 10 Januari 2023   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat,
di tandai dengan kemajuan pada bidang
informasi dan teknologi. Bangsa
Indonesia merupakan salah satu bangsa
yang ikut terlibat dalam kemajuan media
informasi dan teknologi (Ameliola &
Nugraha, 2013).

Meningkatnya
penggunaan gadget atau alat-alat yang
dapat dengan mudah terkoneksi dengan
internet ini, mengalami peningkatan dari
waktu ke waktu. Saat ini kurang lebih 45
juta menggunakan internet, dimana
Sembilan juta diantaranya menggunakan
ponsel untuk mengakses internet. Padahal
pada tahun 2001, jumlah pengguna
internet di Indonesia hanya setengah juta
penduduk. Jumlah ini semakin bertambah
karena semakin mudah di dapat serta
terjangkaunya harga dari ponsel cerdas
(Sanjaya & Wibhowo, 2011).

Gadget
merupakan barang canggih yang
diciptakan dengan berbagai aplikasi yang
dapat menyajikan berbagai media berita,
jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.

Kecanduan gadget juga dapat mempengaruhi Pre Frontal Cortex (PFC) pada otak anak. PFC dalah bagian di dalam otak yang mengontrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan, dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan gadget, otaknya akan memproduksi hormon dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu dan tidak berfungsi semestinya.

Dopamine menurut dr. Indra K. Muhtadi adalah suatu hormon di otak yang tak pernah berhenti bekerja, tugasnya mengantar sinyal-sinyal saraf di dalam otak. Tanpa hormon ini, otak tidak dapat berfungsi sama sekali.

Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan gadget adalah timbulnya rasa malas dan berusaha mendapatkan semua hal yang diinginkan secara instan. Terutama dalam masalah menghafal, khususnya menghafal pelajaran atau ilmu. Padahal menurut penelitian terbaru, menghafal mampu meningkatkan kinerja otak.

Erick Johnson (1985) menegaskan bahwa ada sel-sel urat syaraf yang berkembang. Kita mendapati bahwa otak manusia mampu meningkat, dan bisa dibangun dengan sel-sel urat syaraf yang baru. Artinya, menghafal memiliki pengaruh yang besar untuk memperkaya sel-sel otak dan menambah ikatan di antara satu sel dengan sel yang lain. mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum terlihat dampaknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline