Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Sonata

TERVERIFIKASI

Wiswasta

"R" Menyecap Teh di Pengalengan

Diperbarui: 2 September 2018   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. budaya indonesia. org

Cerita Minggu Pagi 83

Cerita Minggu Pagi 83

Kemarin, mengunjunginya. Yang terpuruk. Tak lagi mengenaliku. Meski sudah kusebutkan berulang dan tepat di depan hidung bangirnya. Yang ujungnya kerap berembun.

"Ini aku, TS...."

Siapakah TS? Mungkin ingin mengatakan itu. Juga kata-kata lain, yang berarti atau sama sekali tak berarti. Tak penting. Kerna aku mengerti kau sedang dalam pikiranmu. Tentang kita, pada masa-masa itu. Jalan, duduk, berbincang sembari menyeruput embun. Mengisap angin. Dan memandang ke kejauhan. Entah. Pada pagi yang berembun.

Aku mengusap rambutnya yang memutih. Panjang. Dan halus.

"Matamu masih sama, R."

Ia tersenyum berat menjawab desisku.

"Matamu masih seperti yang dulu. Saat kuucapkan tentang masa depan kita."

Bola matanya bergerak.

"Mau kubuatkan secangkir teh."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline