Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

hanya ibu rumah tangga biasa

Tinggal Meninggal, Gema: Siapa Lagi yang Mati? Film Komedi Getir Sarat Makna

Diperbarui: 7 Agustus 2025   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Rumah produksi Imajinari menghadirkan film terbarunya berjudul "Tinggal Meninggal (TingNing)". Film ini menjadi debut pertama Kristo Immanuel sebagai sutradara. Ernest Prakarsa yang biasa berlakon sutradara, di film ini menjadi produsernya bersama Dipa Andika.

Bukan berdasarkan kisah nyata, begitu kalimat pembuka film ini. Tinggal Meninggal adalah film komedi satir nan getir. Namun uniknya, kisah film ini menggabungkan elemen humor, tragis, dan absurditas hidup modern. Lucu, tapi sedih. Sedih, tapi lucu. Ketika kegetiran dan kesedihan justru menjadi gelak tawa penonton.

Naskah film yang ditulis oleh Jessica Tjiu, yang tidak lain isteri Kristo Immanuel, ini memang menggelitik sekaligus absurd. Tjiu mampu menggambar sosok Gema dan diperankan sangat baik oleh sang tokoh utama. 

Bisa jadi karena Omara Esteghlal yang memiliki latar pendidikan psikologi, serta Kristo dan Tjiu yang kerap berhubungan dengan psikolog, maka karakter Gema begitu hidup. "Nggak ada yang bisa meranin Gema selain Omara," tegas Kristo.

Film ini berkisah tentang Gema, sosok laki-laki introvert yang bekerja di kantor agensi. Sosok yang tidak percaya diri, tidak memiliki teman dekat, dan tidak mendapat perhatian dari orang-orang sekitar, bahkan dari ibunya sendiri, Ayu. Gema tinggal sendirian di rumah, sementara ibunya asyik kehidupannya sendiri setelah menyandang status janda.

Gema yang selama ini tidak mendapatkan perhatian dari teman-teman kerjanya, tiba-tiba mereka begitu perhatian ketika mendengar kabar ayahnya meninggal. Namun, perhatian itu hanya sementara, seiring berlalunya masa berduka. Gema pun harus mencari cara agar bisa mendapat perhatian lagi dari teman-temannya.

"Siapa lagi yang harus mati?" begitu Gema berpikir yang dari situlah rentetan konflik dimulai. Gema pun mulai menghalalkan segala cara, termasuk merekayasa kematiannya sendiri, yang endingnya justru menjadi kenyataan. Namun, di akhir kisah Gema merasa bahagia di "dunia lain" karena kematiannya disambut hangat "teman-teman barunya".

Uniknya, Omara Esteghlal yang memerankan sosok Gema yang sepanjang film kerap berbicara dengan bingkai kamera, mampu memainkan berbagai ekspresi dalam satu take: sedih, bingung, tertawa, kesal, dengan apik. "Memerankan Gema adalah salah satu proyek yang menantang bagi saya," ucapnya. 

Gema adalah karakter unik. Cara ia berkomunikasi pun tidak biasa. Ia acapkali berbicara ke kamera imajinasi, berbicara langsung ke kamera untuk menyuarakan isi pikirannya. Teman satu-satunya? Ya, foto masa kecil dirinya sendiri. Gema juga berbicara dengan Gema kecil dalam bingkai foto.

Dokumentasi Imajinari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline