Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rahman

Jurnalis dan penulis

Kelompok Stacia Hijau, Setia pada Penghijauan

Diperbarui: 18 September 2019   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Desa Tanjung Burung, kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten sejak tiga tahun silam mulai populer. 

Setidaknya pasangan selebritas Nirina Zubir - Ernest Prakasa sengaja merayakan ulang tahun Nirina di desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Nirina  merayakan ulang tahun bersepeda ke sana dan melakukan penanaman mangrove di muara Sungai Cisadane. 

Dokumentasi pribadi

Meningkatnya popularitas desa Tanjung Burung, tak lepas dari peran Mapala Stacia. Sebuah kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Stacia, Universitas Muhammadiyah Jakarta. 

"Jadi salah satu anggota Mapala Stacia itu ada yang tinggal di dekat desa Tanjung Burung. Menurut laporan dia, di desa Tanjung Burung ada pejuang lingkungann yang bergerak sendiri. Lalu kami dari Mapala Stacia yang sudah jadi alumni pun berkunjung ke desa Tanjung Burung. Setelah  bertemu dengan Bang Guntur dan berbicara kita mendiskusikan muara Cisadane," ungkap Jufri Marzuki yang menjabat sebagai Development Program Komunitas Stacia Hijau saat ditemui di Base Camp Remaja Tabur Mangrove, desa Tanjung Burung, pada Rabu (18/9). 

Setelah pertemuan itu dan melihat kerusakan itu sepakat membentuk Kelompok Stacia Hijau yang bertujuan untuk  melaakukan konservasi  hutan mangrove di muara sungai Cisadane. Untuk merealisasikan kegiatan itu KDH dengan dana swadaya yang dikumpulkan dari masing - masing anggota dan alumni Mapala Stacia mendirikan Base Camp dan membangun musala.

"Base camp dan musala yang dibangun di muara Cisadane untuk menunjang kegiatan konservasi hutan mangrove," tandas Marzuki. 

Dokumentasi pribadi

Agar kegiatan itu efektif, hal pertama yang dilakukan adalah mengajak masyarakat desa Tanjung Burung untuk terlibat aktif dalam konservasi mangrove ini melalui edukasi. Dengan adanya penyadaran maka secara tidak langsung mengkader generasi muda untuk mencintai lingkungan. 

Dokumentasi pribadi

Pertama - tama remaja desa Tanjung Burung yang dididik dalam komunitas yang disebut Remaja Tabur Mangrove sebanyak 30 orang. Dari 30 remaja inj yang sudah mendapat pelatihan tentang konservasi mangrove ini  memberikan pengajaran rutin di SMAN 12 Tangerang. Juga kepada mahasiswa yang datang ke Tanjung Burung. Mereka remaja yang bisa diandalkan untuk memberi penyuluhan tentang mangrove. 

Dokumentasi pribadi

"Dengan kehadiran KSH bang Guntur tidak sendiri lagi. Dan banyak masyarakat yang bersedia berpartisipasi untuk ikut menanam mangrove di Tanjung Burung. Setidaknya dari perusahaan penerbangan, PT Berdikari dan Miss Indonesia 2018 juga sudah hadir untuk menanam," tutur Marzuki. 

Dokumentasi pribadi

KSH berharap selain muara Cisadane kembali hijau, ekonomi masyarakat sekitar Tanjung Burung ikut terangkat. Setidaknya, jika mangrove telah tumbuh potensi ekonomi lain bisa dibangkitkan. Masyarakat bisa dididik untuk berusaha kepiting bakau atau udang. 

"Dengan luasan mangrove yang sudah ditanam mencapai 4 hektar, kita jadi mempunyai harapan. Dan pekerjaan kita masih banyak," ungkap Marzuki. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline