Lihat ke Halaman Asli

Teguh Ari Prianto

TERVERIFIKASI

-

Pemulihan Trauma Anak, Distribusi Bantuan, dan Pendekatan Pendidikan Layanan Khusus Pasca Bencana

Diperbarui: 13 Desember 2022   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak pengungsian terpusat Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, kembali mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Jumat (2/12/2022). (Dok. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB))

Ribuan anak di daerah Cianjur dipastikan terkena trauma pasca guncangan gempa bumi, 21 November 2022 lalu.

Secara keseluruhan, anak korban trauma bencana ada bersama sekitar 13.784 pengungsi lainnya yang ditampung dan tersebar di lokasi posko-posko darurat pengungsian.

Angka-angka trauma anak itu terus bertambah bersama dengan proses evakuasi korban diseluruh tempat terdampak gempa bumi hingga saat ini.

Mayoritas anak-anak yang menjadi korban gempa bumi dan mengalami traumatik saat awal gempa terjadi, terutama mereka yang sedang dalam kondisi belajar di sekolah umum dan madrasah.

Anak-anak terdampak seperti itu, secepatnya harus mendapat penanggulangan agar terhindar dari trauma berkepanjangan saat mereka memasuki proses kehidupan berikutnya.

Upaya penanganan bencana bagi anak-anak ini semestinya menjadi bagian prioritas layanan berbagai pihak termasuk melindungi anak-anak oleh warga Cianjur sendiri. 

Hal tersebut dimaksudkan agar anak korban gempa bumi tetap mendapatkan penguatan hak dan perlindungannya secara khusus.

Perlindungan secara khusus ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. 

Dari siaran pers yang disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam laman kpai.go.id terdapat rekomendasi tentang pemulihan korban trauma anak yang disampaikan kepada mitra pemerintah, bahwa kementerian dan lembaga terkait; Kemenag RI, Kemensos RI, KemenPPPA RI dan Baznas RI penting membangun kolaborasi dengan masyarakat dan dunia profesi dalam memastikan layanan psikososial dan dukungan keluarga, terutama anak-anak yang saat ini masih minim penanganan dan dalam situasi terdampak psikologis agar segera dilakukan assessment penanganan dukungan psikologis dengan melibatkan psikolog dan psikolog klinis.

Relawan Badan Pemuda dan Olahraga (Bapora) MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat berphoto usai bakti sosial di lokasi bencana gempa Cianjur. Photo: Donny DS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline