Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Puisi sebagai Pandangan Hidup

Diperbarui: 27 Juni 2022   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Taqiya. Ilustrasi.

" Pandangan hidup penyair sebagai energi kreatif dan reflektif yang berdampak pada kemaslahatan, bukan kesenangan yang kosong" catatan penting. Nn. 

====

Puisi tidak lahir dan hadir begitu saja. Walau ada puisi yang ditulis bebas-cepat dan spontan bahkan ringkas. Namun tetap ianya muncul dari komparasi mental dan pertautan antar-peristiwa yang dialami penyair. 

Dalam Catatan Herman J. W. Yang sering penulis kutip, ia sebutkan bahwa latar belakang penyair sangat memengaruhi karya puisi yang dihasilkan. 

Artinya puisi merefleksikan pandangan hidup penyair,  baik sebagai pesan langsung atau tamsilan. 

Itu tampak dalam karya Fansuri dan Rendra misalnya,  atau Chairil dan Tardji dengan sifat mereka yang mendobrak namun harus luruh pada prinsip semesta (ilahiyah),  mesti semakin khusuk dan pasrah. Atau tetap memelihara nilai perjuangan hidup, semangat, kebenaran dan keberanian. 

Dikatakan pandangan hidup,  idealnya ia sejalan dengan fitrah/kodrat kemanusiaan yang cenderung pada kebenaran, kebaikan dan keindahan.

Jadi ada pertaliam antara estetika dan etika serta ideologi. 

Sehingga nilai kodrati itu, karya yang lahir dari kembara pikir dan imaji penyair tidak liar dan bebas menembus apa saja.Sebab,  sudah tentu, ada batasan batasan yang disepakati secara komunal-universal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline