Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Arus Balik

Diperbarui: 5 Mei 2022   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu menjalar ke bawah bukit bukit,  ke celah celah jembatan kota. 

Mataku melompat merayap di sepanjang jalan pulang. Melewati perempatan. Membelah beberapa jam perjalanan. Membayar kenangan. Membayar bayang yang hampir hilang. 

Lelah menguap dari kening. Meleleh di pinggir pinggir halte dan pos pos. Burung burung terbang dengan santai. Tuhan yang Rahman Menggamit ubun mereka. 

Orang orang menembus arus. Menyeberangi langit yang penat. Udara seperti menyempit dan waktu begitu singkat. 

Teringat Sabda Mulia,  di sini kita seperti penyeberang jalan,  hanya melintas,  musafir yang sekadar lewat, menuju yang pasti,  sandaran yang kekal. Tanpa penat dan bosan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline