Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Katedral St. Sava, Dirancang di Beograd sebagai Pesaing Aya Sofia

Diperbarui: 13 Januari 2023   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katedral St. Sava Beograd: Dokpri

Walau jam sudah menunjukkan lebih pukul 10.00, Matahari pagi masih enggan bersinar di kota Beograd di awal Desember.   Suhu udara pagi itu pun lumayan dingin menusuk tulang sementara hamparan salju mulai membentang di jalan-jalan ibu kota Serbia ini.  Kota yang dulu menjadi ibukota Yoguslavia. Kota dimana jasad Joseph Broz Tito berbaring untuk selamanya.

Perjalanan saya dimulai dari kawasan Novigrad atau Kota Baru, tepatnya dari sekitar Blok 30 yang letaknya tidak terlalu jauh dari Sungai Dunav atau lebih terkenal dengan nama Sungai Danube yang mengalir melewati berbagai negara dari Jerman, Austria, Hongaria, sampai ke Serbia ini.   Dari sini saya naik bus menuju Stari Grad dan kemudian berpindah naik Trola, atau Trolley Bus yang khas karena di atas nya ada kawat listrik yang selalu menemani.

Mural di kawasa Vracar: Dokpri

Turun di Vracar, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kami melalui jalan yang tidak terlalu lebar di pusat kota Beograd.  Bahkan di Sebagian jalan, tampak tembok tembok kusam yang dihiasi dengan lukisan dinding atau mural warna warni. Di dekatnya juga ada deretan kursi kayu untuk tempat bersantai pejalan kaki.

Sudut lain St. Sava: Dokpri

Setelah berjalan melewati Mutapova yang jalannya sedikit mendaki sekitar 5 menit,  di ujung jalan, muncul kubah besar Katedral St. Sava yang menjadi destinasi pertama jalan-jalan di Beograd hari ini.  Jalan di sini sedikit mendaki karena memang kompleks St. Sava ini terletak di sebuah bukit kecil yang Bernama Bukit Vracar atau Vracaski Plato.  Walau belum pernah ke sini, bentuk kubah katedral ini terasa familier.  Bersusun susun dengan warna hijau di kubah utama dan ternyata memang sangat mirip dengan Masjid Aya Sofia yang ada di Istanbul.  Tentu saja karena Aya Sofia sendiri pada awalnya dirancang sebagai sebuah katedral atau gereja dan pernah berganti-ganti peran sesuai dengan perubahan sejarah. 

Di balik pepohonan: Dokpri

Pemandangan pertama katedral ini saya lihat dari sisi samping dengan dinding marmer dan granit warna krem muda yang memberi kesan gagah serta hiasan salib emas di atas kubah utama dan beberapa kubah kecil di sekitarnya.  Setiap kubah ini di bawahnya dikeliling beberapa jendela yang berbentuk relung-relung yang menambah indahnya katedral ini. 

Sampai di halaman katedral yang terletak di Kardjadojev Park ini saya melakukan tawaf mengelilingnya dan kemudian sampai di sudut lain katedral. Dari sini, saya dapat mengagumi keindahannya dengan latar depan pohon-pohon yang tidak berdaun. 

St. Sava: Dokpri

Berjalan tidak jauh lagi, saya sampai di tampak muka katedral ini, Di sini ada sebuah patung besar yang juga merupakan Patung St. Sava, seorang pangeran Serbia yang dilahirkan pada abad ke 12.  St Sava yang memiliki nama asli Rastko Nemanjic.   Beliau ini yang dianggap sebagai pendiri Gereja Ortodoks Serbia, Konon abu jenazahnya, setelah beberapa kali berpindah tempat pun disemayamkan di katedral di Beograd ini.

Patung ini tampak tinggi besar dan gagah. St Sava sendiri memakai jubah kebesaran dengan dua tangan membentang. Tangan kanannya memegang salib, sementara tangan kirinya memegang sebuah kitab.  Jubahnya tampak bersusun dan berukiran salib serta ornamen bermotif floral.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline