Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

5 Tips Bijak Menyikapi Kenaikan Harga BBM, Nomor 2 Susah-susah Gampang

Diperbarui: 7 September 2022   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Kenaikan harga BBM bukan sesuatu yang baru di negeri ini. Sepanjang ingatan saya sudah puluhan atau bahkan ratusan kali terjadi kenaikan atau penyesuaian harga BBM baik sejak zaman premium, solar maupun pertalite.

 Tetapi setiap terjadi kenaikan, pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan Sebagian besar rakyat yang penghasilannya pas-pasan.

Kenaikkan yang terjadi pada 3 September kemarin untuk harga Pertalite dari Rp. 7.650 menjadi Rp. 10.000 memang lumayan besar. Lambat laun kebutuhan lain seperti transportasi, listrik, makanan, jasa dan berbagai biaya lainnya pun pasti akan ikut merangkak naik. 

Inflasi pun akan naik walau pemerintah berjanji akan mengendalikan dengan baik. 

Berbagai reaksi masyarakat sontak muncul di media sosial. Ada yang santai, ada yang bijak dan ada juga yang emosional dan marah. Semuanya tentu tidak ada yang salah karena masing-masing individu memang berbeda.

Sepanjang masih dalam koridor yang baik dan tidak melanggar ketentuan peraturan dan undang-undang, sebagai rakyat kita bebas saja mengutarakan opini dan unek-unek dalam menanggapi kenaikan harga BBM ini.

Namun ada baiknya kalau kita menyimak 5 tips bijak berikut ini:

1. Jangan Panik. 

Banyak hal yang tidak terduga akan dan sudah pasti pernah terjadi dalam kehidupan kita baik sebagai individu maupun dalam bermasyarakat. Kiat utama menghadapi dan menyikapinya tentu saja bersikap tenang dan tidak panik. 

Dengan demikian kita semua dapat berpikir lebih tenang dan mencari solusi yang paling tepat untuk kebaikan bersama. Panik tentu saja tidak ada gunanya karena bisa menyebabkan lebih banyak mudarat dibandingkan manfaatnya.

2. Kendalikan Amarah.

Banyak sekali orang atau golongan yang menghubungkan kenaikan BBM dengan politik dan dukung mendukung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline