Lihat ke Halaman Asli

Tatiek R. Anwar

Perajut aksara

Kopdar? Inilah yang Ditunggu Warga Vlomaya

Diperbarui: 15 Oktober 2022   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokumentasi istimewa/Vlomaya

Kompasianers, 

kata "kopdar" tentu tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Kopdar yang merupakan singkatan dari kopi darat adalah sebuah janji pertemuan yang dilakukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak pernah bertatap muka (bertemu) langsung.

Istilah kopdar pertama kali dipopulerkan oleh Sys Ns dari Radio Prambors Jakarta di era akhir 70-an. Pada tahun 82-84-an, istilah kopdar juga dipopulerkan oleh ORARI (Radio Breaker) yang merajai dunia radio di Indonesia pada masanya.

Nah, ketika Vlomaya (Vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya) menggagas acara kopdar, tentu saja saya menyambutnya dengan antusias. Apalagi melihat agenda acara yang ditawarkan Kang Bugi, Ketua Komunitas Vlomaya, yang terbayang serunya.

Pasalnya, acara kopdar kali ini bukan hanya sekadar kumpul-kumpul, melainkan sebagai sarana untuk saling mengenal anggota Vlomaya, sharing literasi, jalan-jalan ke sungai yang tidak jauh dari lokasi acara, yaitu kediaman sang Ketua Vlomaya, Kang Bugi Sumirat.

Sejak ide kopdar Vlomaya tercetus, saya sudah izin ke suami. Beliau tidak suka kalau ada acara, saya izin dadakan. Bahagia, dong, saya, karena beliau mengiakan keinginan untuk ikut kopdar.

Tanggal 23 Mei, acara fix dan undangan dibagikan Kang Bugi komplit dengan rundown acara. Beliau pun langsung membuat list kehadiran serta kesediaan peserta untuk potluck.

Saya, meskipun di grup antusias menyambut kopdar ini, tidak berani mengisi list kehadiran karena suami seringkali ada acara dadakan yang tidak bisa diganggu gugat. Dua hari kemudian, tepatnya 25 Mei, saya kembali mengulang izin dan mengirim undangan pada suami yang sedang di kantor. Beliau kembali mengiakan. Saya senang karena acara tinggal beberapa hari dan izin sudah dikantongi.

Namun, sore hari, suami mengabarkan kalau beliau sudah booking dua kamar hotel yang letaknya persis di seberang Istora Senayan untuk tanggal 28 Mei karena hari Minggu ada acara di Gelora Bung Karno dan kebetulan beliau salah satu panitianya. Suami berpesan agar saya tidak berlama-lama mengikuti acara kopdar.

Malam harinya, suami justru meminta saya untuk mempertimbangkan kehadiran saya pada acara Vlomaya mengingat lalu lintas yang selalu padat di hari Sabtu sedangkan siang harinya saya harus check in hotel. Tentu saja hal itu mematahkan harapan saya. Tapi, sebagai istri yang baik, saya mengiakan saja kemauan sang komandan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline