Lihat ke Halaman Asli

Eta Rahayu

Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Masjid Nabawi: Sederhana tapi Mewah

Diperbarui: 30 April 2020   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenampakan Masjid Nabawi dari depan gerbang 22. | Dok.Pri

Masjid adalah bucket list wajib yang saya datangi ketika bertandang ke daerah baru. Entah itu di belahan bumi Indonesia, ataupun di luar negeri. Bagi saya, rugi rasanya bila tidak salat di masjid yang sama sekali belum pernah saya datangi. Terlebih kalau masjidnya memiliki arsitektur yang bagus dan langka.

Dari banyak masjid yang pernah saya datangi, saya begitu kagum dengan kesederhanaan sekaligus kemewahan Masjid Nabawi.

Siapa tak mengenal Masjid Nabawi? Setiap umat muslim pasti tahu masjid Nabi ini. Masjid yang berdiri kokoh di Kota Madinah ini menawarkan ketenangan dan kenyamanan yang berbalut kesederhanaan, sekaligus kemewahan yang fantastis. 

Saya memiliki banyak koleksi foto pribadi yang saya ambil di Masjid Nabawi, Februari lalu. Foto yang menurut saya mengukuhkan kemewahan dan kesederhanaan sekaligus.

Lihatlah, satu menara saja tetap memberi kemegahan di malam hari| Dok.Pri

Masjid Nabawi memiliki banyak tiang yang kokoh dengan desain hampir seluruhnya sama, dengan pola-pola yang berulang-ulang | Dok.Pri

Bagian langit-langit Masjid Nabawi yang sederhana namun menawan. | Dok.Pri

Salat subuh berjamaah. Ada dua kali adzan di Masjid Nabawi sebagaimana dalam sejarah Bilal dan Abdullah pernah ditugaskan Rasullulah untuk mengumandangkan adzan sebelum subuh.| Dok.Pri

Aktivitas sederhana: bersantai, bersilaturahim dan berteduh di bawah payung-payung raksasa | Dok.Pri

Ramah anak. Di setiap waktu, ada banyak anak yang bermain-main di pelataran masjid. Bahkan ujung kanan ruang khusus wanita (dari pintu 25 terus kearah kanan), ada anak-anak setempat yang belajar mengaji saban bada Maghrib. | Dok.Pri

Tak hanya ramah anak, Masjid Nabawi juga memuliakan sesepuh, para difabel berkebutuhan khusus. | Dok.Pri

Dibangun Nabi Muhammad 1 Hijriah, kesederhanaannya masih bisa kita temui di bawah kubah hijaunya. | Dok.Pri

Mewahnya lampu di Masjid Nabawi Lama, sekitar Raudah. | Dok.Pri

Langit-langit

Ada karpet warna merah, ada karpet warna hijau. Dulu karpet warna hijau menjadi penanda Raudah, sekarang tidak lagi, banyak kita temukan karpet warna hijau di luar Raudah. | Dok.Pri

Payung-payung simetris yang dibuka dan ditutup secara otomatis.| Dok.Pri

Bersujudlah, bersujudlah hanya kepada Tuhanmu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Rasakan nikmat taman-taman surga yang menjadi bagian dari Masjid Nabawi. Selain mimbar, tanda Raudah adalah tiang-tiang berbunga dan bergaris | Dok.Pri

Depan pintu 25, pintu khusus perempuan. Setiap perempuan yang ke Masjid Nabawi 99% pasti pernah melewati pintu ini. | Dok.Pri

Di pelataran masjid terdapat toilet. Toilet khusus wanita di depan pintu 25. | Dok.Pri

Sepi. Kira-kira hampir pukul 11 malam. | Dok.Pri

Pintu instagramable. Ada setidaknya 85 pintu Masjid Nabawi, yang tidak seluruhnya dibuka. | Dok.Pri

Pintu-pintu gerbang mengelilingi masjid dengan gagahnya. | Dok.Pri


Bagaimana? Apa anda setuju dengan pernyataan saya?

Masjid Nabawi: sederhana tapi mewah, bukan? :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline