Lihat ke Halaman Asli

Primitive Love 3 (Part 3, Habis)

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kebetulan malam ini malam minggu, jadi jalur pulang kita masih ramai banyak orang lalu lalang, apalagi di alun2 kota, jam 10 lebih masih banyak orang malem mingguan.

Kami berjalan beriringan, tio dan nano paham dengan keadaan rupanya. Mereka jalan berdampingan dibelakang aku dan irma. Asiknya, mereka berdua berlagak cuek kalau pas  kuajak bicara,heheh….

Mereka memberi kesempatan untukku ngobrol dengan irma tampaknya. Mungkin itulah yang namanya teman, tau kondisi temanya yang lagi kegirangan karena cinta (hyaaaah..xixixi...). akirnya aku cuek aja, mencoba utuk tidak canggung ngobrol dengan irma. Tapi Entah apa yang sedang terjadi malam ini, aku sangat canggung sekali kali ini, tidak seperti biasanya yang bisa cuek mbanyol sekehendak hati, huftt..

“Gimana kuliahmu ma? Lancar?”, sapaku mencoba membuka pembicaraan.

“Agak ribet kali ini ton, dah mulai sibuk sanasini”, timpal irma.

“aktivis dong…”

“dulu iya, sering banyak kerjaan di jurusan, palagi kalo pas deket deket ospek. Kalau sekarang sibuk nyari dosen!”

“idem dong, dulu aku sering nginep di hima malah, kalau sekarang udah banyak adik tingkat yang dijurusan soalnya. Dah sampe berapa bab nok?”, sautku kemudian.(“nok”…cyaaaaahhh …)

#hima = ruang kesekretariatan HImpunan MAhasiswa#

“Baru bab dua ton, dosennya minta ampun susahnya ditemuin, sering ngilang dimana ntah tu dosen..”, timpal irma dengan sedikit melipat bibirnya, mengeluh.

“yo dicari no dosennya, jangan ditugguin”, ungkapku mencoba tanggapi keluhannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline