Lihat ke Halaman Asli

Lupin TheThird

TERVERIFIKASI

ヘタレエンジニア

Ini 5 Tren Teknologi Tahun 2021

Diperbarui: 20 Desember 2020   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perkembangan teknologi (Dok. SHUTTERSTOCK/Billion Photos) via Kompas.com

Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2020. Selama tahun ini saya yakin Anda mengalami banyak peristiwa, baik menyenangkan maupun menyebalkan.

Kalau saya boleh menyebut satu peristiwa tidak menyenangkan, dan membuat banyak orang menderita bukan saja di Indonesia melainkan juga seluruh dunia, barangkali pandemi Covid-19.

Penderitaan itu bisa saja tentang ketakutan, kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, dan banyak hal negatif lain akibat dari pandemi.

Namun selain hal negatif, kita bisa menemukan beberapa hal positif akibat dari pandemi. Salah satunya adalah akselerasi perkembangan teknologi.

Satya Nadella, CEO Microsoft mengatakan bahwa dia bisa merasakan perkembangan pesat DX yang biasanya membutuhkan beberapa tahun, namun bisa terwujud dalam beberapa bulan pada tahun 2020.

Sebagai catatan, DX adalah singkatan dari “Digital Transformation”. Artinya kemajuan teknologi digital, digunakan untuk mengubah kehidupan manusia ke arah lebih baik.

Kehidupan di sini tentu bukan hanya dalam ruang lingkup pribadi atau keluarga saja. Namun juga kehidupan di lingkungan lebih luas misalnya kantor atau perusahaan, pabrik, dan bahkan ruang lingkup negara.

Pandemi ternyata secara tidak langsung menjadi katalis perkembangan teknologi tahun 2020. Kemudian tentu kita akan bertanya, apakah situasi yang sama akan terus berlanjut pada tahun depan? Apa tren teknologi pada tahun 2021?

Karena saya bukan futurist seperti Michio Kaku, maka perkenankan saya untuk merangkum secara subjektif 5 tren teknologi 2021 berdasarkan artikel majalah atau koran yang saya baca, maupun pengalaman pribadi.

1. Menonton dari berbagai sudut kamera
Saat ini pertandingan olahraga misalnya baseball, masih memberlakukan pembatasan penonton untuk datang ke stadion. Akibatnya, bagi orang yang tidak mendapat kesempatan menonton langsung, mereka bisa merasa kecewa.

Untuk mengurangi rasa kecewa, maka penyedia jasa telekomunikasi (provider) mulai merintis tayangan olahraga melalui streaming. Ini tentu bukan streaming biasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline