Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Jadi, Pemuda Itu Potensi atau Masalah?

Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Terus, siapa sih pemuda itu? Ada yang bilang, katanya, pemuda itu individu yang secara fisik sedang mengalami perkembangan; lalu secara psikis sedang mengalami berdinamika emosional. 

Kata orang banyak, pemuda itu calon generasi penerus bangsa. Ada lagi yang bilang, pemuda itu "agent of change", agen perubahan. Apa iya begitu yang disebut pemuda?

Tapi kok, hari ini, kabarnya ada ribuan pemuda (mahasiswa) demo bersama buruh?  Aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021, di kawasan Patung Kuda, Jakarta. 

Katanya menuntut pemerintah mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya, serta menghentikan pembungkaman dan represifitas terhadap gerakan rakyat. Jadi, yang benar pemuda harusnya gimana sih ya?

Katanya, sumpah pemuda. 

Sumpah itu kan pernyataan yang diucapkan secara resmi. Tentu, dengan bersaksi kepada Tuhan. Sumpah juga sesuatu yang suci. Lagi harus dijunjung tinggi. 

Maka, sumpah itu sekaligus janji. Lalu, kenapa ada pemuda yang kehilangan jati diri? Atau pemuda yang berdemontrasi tapi merusak fasilitas publik? Bisa jadi, hari ini bukan lagi sumpah pemuda. Tapi gegabah pemuda yang kian jadi masalah.

Pemuda demonstrasi sih tidak masalah. Kan negara demokrasi, bebas-bebas saja. Tapi yang masalah, bila konten demo-nya yang bermasalah. Sehingga terkesan gegabah. Lalu di jalan-jalan, jadi terlalu mudah sumpah serapah. Menebar masalah, meracik fitnah. Membalut kebencian dengan membuat resah. 

Maka hoaks pun membuat banyak orang gelisah. Pandai bertingkah dan terlalu cepat membantah. Banyak yang dituntut, banyak yang dipinta. Tapi akhirnya jadi sampah. Terlalu gegabah, hingga negeri yang indah pun jadi terbelah-belah.

Pemuda terkadang lupa. Memang di belahan bumi mana, ada negara yang tidak punya masalah? Harusnya fokusnya bukan masalah. Tapi mencarikan solusi atas masalah. Ber-demo dengan menyajikan solusi yang berfaedah. Bukan malah masalah dijadikan panggung khutbah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline