Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Filosofi Ngopi Bareng, Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kamu Dustakan?

Diperbarui: 5 September 2020   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngopi bareng (Sumber: Pribadi)

Apa benar kamu belum pernah ngopi bareng? Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

Ngopi barenglah dulu. Sebelum semuanya terlambat. Apalagi di masa Covid-19 begini. Banyak orang OTG tiba-tiba meninggal dunia. Karena sehat bukan hanya fisik. Tapi sehat itu lebih ke batin. Ngopi bareng itu obatnya batin.

Kenapa ngopi bareng?

Karena kopi atau ngopi bareng, segala hal dalam hidup jadi terasa lebih ringan dan menyenangkan. Ngopi bareng kian mengingatkan manusia itu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan?

New England Journal of Medicine (2012) pernah melansir hasil penelitian. Bahwa orang yang berusia 50 hingga 70 tahun memiliki risiko untuk meninggal dunia lebih kecil. Karena dalam waktu 12 tahun terakhir sering minum kopi secara signifikan. Apalagi yang masih muda atau milenial. 

Ngopi barenglah dulu.

Karena saat ngopi bareng, sama sekali tidak masalah Jaksa Pinangki bersekongkol dengan siapa. Tidak masalah kata "anjay" tiba-tiba dipersoalkan. Bahkan rupiah anjlok pun sama sekali bukan petaka. Di kalangan tukang ngopi bareng, beda pandangan itu biasa. Apalagi beda pilihan. Semuanya boleh-bleh saja. Asal jangan bikin hoaks, jangan menebar ujaran kebencian. Apalagi menghujat dan caci maki atas dasar subjektivitas.

Sebab saat ngopi bareng. Tidak ada kehidupan yang buruk-buruk banget. Tidak ada pula manusia yang berniat jahat. Hanya proses yang menjadikan beda pendapat, proses pula yang membuat hasil kurang memuaskan. Jadi ngopi barreng saja dulu. Agar semua tetap waras, tetap dihadapi dengan rileks. Selagi masih bisa ngopi, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan.

Kata kawan saya. Orang yang jarang ngopi bareng hidupnya sempit alias sesak. Semua hal yang kurang dan jelek pada diri orang lain selalu dipersoalkan. Nyinyir atau mencibir, seolah dirinya sudah baik. Maka ngopi barenglah dulu.

Ngopi bareng. Sungguh mengingatkan "nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?". Agar siapapun, punya imunitas tubuh yang lebih sehat Apalagi di masa Covid-19. Agar hidup lebih optimis menapaki hari-hari ke depan. Karena semuanya yang ada pada kamu dan pada kita sudah digariskan Ilahi Rabbi. Allah SWT sudah berkehendak atas apa yang dialami, atas apa yang terjadi. Semua kehendak Allah SWT. Maka yang tersisa, manusia hanya bisa ikhtiar yang baik dan doa yang baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline