Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Curhat Seorang Pramuka Siaga

Diperbarui: 14 Agustus 2017   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa kabar nih? Kakak-kakak penggalang, penegak, pandega. Baik cowok atawa cewek.

Jangan lupa baca lagi ya DASA DHARMA PRAMUKA. Itu janji kita lho sebagai Pramuka.

Mumpung sekarang, lagi ulang tahun Pramuka.

Gak tahu kenapa?

Sekarang "jiwa" Pramuka itu makin langka aja. Atawa udah gak ada lagi kali ya. Kita, cuma sering bangga pake seragam Pramuka. Sampe hafal singkatannya, Praja Muda Karana. Tapi "jiwa" Pramuka yang katanya tangguh, pantang menyerah, dan tidak cengeng kok kayaknya udah hilang seketika.

PRAMUKA itu buat saya keren.

Karena dari sejak SIAGA diajarin gak boleh cengeng. Gak boleh baperan, gak boleh gak tangguh. Makanya Pramuka sering kemah, kemping atawa jambore. Pramuka mah dilarang "pengen menang sambil ngalahin orang lain". Pramuka juga gak boleh "pengen berkuasa tapi harus menguasai orang lain". Pengen kuat tapi melemahkan yang lain.

PRAMUKA itu gak boleh "gampang kagum, cepat heran". Apalagi kepo banget.

Dulu, kan kakak-kakak senior yang bilang. Pramuka itu harus punya jati diri dan mandiri. Mandi sendiri di sungai. Kakak yang bilang, kalo Pramuka harus berpikir rasional tapi tetap realistis. Pramuka itu biar hidup di zaman merdeka tapi bukan bebas-sebebasnya, semau-maunya

Kakak-kakak lupa ya ...

Pramuka itu gak bisa apa-apa kalo sendirian. Pramuka harus ada di tengah lingkungannya. Biar bermanfaat buat orang lain, buat masyarakat dan bangsanya. Dulu kan, Pramuka diajarin bikin "tandu" buat nolong orang lain. Terus, kalo tandu-nya udah diisi orang, siapa yang mau ngangkatin dong?. Mana, jiwa Pramuka itu Kak ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline