Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

KTP-ku Lebih Sibuk dari Aku

Diperbarui: 5 Agustus 2025   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di laci yang berdebu, aku berdiam,
Tapi KTP-ku---berkeliling kota.
Dipinjam untuk pinjaman misterius,
Ikut serta dalam pemilu yang tak kuhadiri.

Saat aku duduk melamun di warung kopi,
KTP-ku sibuk tanda tangan proyek fiktif.
Namaku tercetak rapi di slip pungli,
Padahal aku bahkan tak bisa cicil kopi.

KTP-ku masuk daftar hadir rapat,
di balai desa yang tak pernah kudengar.
Ia tersenyum di CCTV e-KTP,
sementara aku hanya menghela napas di KRL penuh.

Pernah suatu hari aku coba bertanya:
"Wahai kartu sakti, kau lebih sukses dariku, ya?"
Ia diam, tapi kurasa tertawa.
Mungkin ia malu, atau sedang rapat anggaran negara.

Ketika aku gagal dapat kerja karena "tidak pengalaman",
KTP-ku justru pegawai tetap di banyak instansi.
Namaku dicatut di mana-mana,
tapi dompetku tetap mengenaskan adanya.

Oh, KTP-ku yang terhormat,
kau punya lebih banyak jabatan daripada LinkedIn-ku.
Kau bekerja di balik meja kekuasaan,
sementara aku... membuka lowongan untuk hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline