Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Happy Ramadhan 135: Memahami Tradisi Mudik dari Perspektif Ilmu Ekonomi

Diperbarui: 10 April 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setiap tahunnya, tradisi mudik Lebaran menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh jutaan orang di Indonesia. Tradisi ini merupakan ungkapan dari rasa kebersamaan dan kembali ke akar, di mana keluarga berkumpul untuk merayakan hari raya bersama-sama. Namun, di balik keindahan tradisi ini, terdapat dampak sosial dan ekonomi yang perlu diperhitungkan secara cermat.

Dampak Ekonomi

Secara ekonomi, tradisi mudik Lebaran memiliki dampak yang signifikan terutama dalam sektor transportasi, perdagangan, dan pariwisata. Di sektor transportasi, terjadi lonjakan besar-besaran dalam permintaan akan moda transportasi seperti bus, kereta api, dan pesawat terbang. Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penumpang transportasi darat dan udara selama periode mudik Lebaran.

Selain itu, perdagangan juga mengalami lonjakan peningkatan selama musim mudik Lebaran. Hal ini terutama terlihat dalam peningkatan permintaan akan barang-barang konsumsi seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya. Pedagang tradisional di daerah-daerah perbatasan antar kota dan provinsi sering kali mengalami peningkatan omset yang signifikan selama periode ini.

Namun, di balik lonjakan aktivitas ekonomi ini, terdapat juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Lonjakan permintaan akan transportasi menyebabkan kenaikan harga tiket secara signifikan, bahkan sering kali melebihi standar harga normal. Hal ini dapat menyulitkan bagi masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah untuk melakukan perjalanan mudik secara ekonomis.


Mengurai Dampak Positif dan Negatif Tradisi Mudik Lebaran dari Perspektif Ilmu Ekonomi

Setiap tahun, tradisi mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh jutaan orang di Indonesia. Dalam pandangan ilmu ekonomi, tradisi ini tidak hanya memiliki dampak sosial yang kuat, tetapi juga memberikan implikasi yang signifikan bagi perekonomian negara.

Dampak Positif

Tradisi mudik Lebaran memberikan dorongan positif bagi sektor-sektor ekonomi tertentu, terutama dalam sektor transportasi dan perdagangan. Lonjakan permintaan akan transportasi seperti bus, kereta api, dan pesawat terbang selama periode mudik Lebaran memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan transportasi. 

Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan yang konsisten dalam jumlah penumpang transportasi darat dan udara selama periode mudik Lebaran.

Selain itu, sektor perdagangan juga mendapatkan manfaat dari tradisi mudik Lebaran. Lonjakan permintaan akan barang konsumsi seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya memberikan dorongan bagi pedagang lokal, terutama di daerah-daerah perbatasan antar kota dan provinsi. Omset penjualan pedagang tradisional sering kali meningkat secara signifikan selama periode ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline