Lihat ke Halaman Asli

Syaid Iqbal

Freelancer

Catatan Keuangan untuk 99% Pekerja Kantor

Diperbarui: 2 Agustus 2022   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.bps.go.id/

Menurut Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi tahunan Indonesia pada Mei 3,55% naik menjadi 4,35% pada Juni 2022, lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 4,17% dan melampaui kisaran target bank sentral yang diharapkan 2%-4%. Itu adalah angka tertinggi sejak Juni 2017, dengan harga pangan naik 6,23%, tertinggi sejak November 2016.

Bahkan, mulai bulan Ramadhan tahun ini, secara umum terlihat harga pangan dan energi mengalami kenaikan. Laju inflasi tidak akan melambat. Alasannya adalah bahwa di bawah sistem moneter yang didominasi dolar saat ini, inflasi dolar akan mempengaruhi dunia. 

Pada bulan Maret tahun ini, inflasi AS naik menjadi 8,5%, dan tingkat inflasi pada bulan Juni melampaui level tertinggi baru sebesar 9%. Bahkan tiga kenaikan suku bunga kumulatif terakhir Fed sebesar 150 basis poin tidak memperlambat inflasi. 

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan kontraksi ekonomi dan pasar kerja.Menurut statistik dari situs PHK, sejak Juni, perusahaan besar di Amerika Serikat telah memberhentikan lebih dari 22.000 orang, termasuk industri terbesar seperti Tesla, JPMorgan, dan Microsoft.

Akankah Indonesia akan terlibat gelombang PHK di masa depan? Tidak ada yang bisa memprediksi. Sebagai pekerja kantoran dari jam sembilan sampai jam lima, yang bisa Anda lakukan hanyalah mengamati aliran modal yang ada, dan melakukan pekerjaan yang baik dalam pelestarian aset dan profitabilitas untuk mengimbangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh inflasi di masa depan.

Kesadaran Diri Finansial

Manajemen keuangan secara bertahap menjadi keterampilan dasar orang-orang dalam masyarakat kontemporer. Berapapun jumlah uangnya, entah itu orang kaya atau orang biasa, perlu adanya pengelolaan keuangan. 

Manajemen keuangan bukan berarti pengurangan  biaya secara sepihak, tetapi penanganan dan penggunaan berbagai aset secara efektif untuk memaksimalkan efektivitas semua dana.

Pengelolaan keuangan juga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Menurut status keuangan dan tujuan pengelolaan keuangan masing-masing orang yang berbeda, merumuskan rencana pengelolaan keuangan yang masuk akal dan layak, kemudian menyesuaikan dan memodifikasi rencana sesuai dengan kondisi pasar yang sebenarnya, untuk mencapai tujuan pelestarian dan apresiasi aset yang berkelanjutan.

6 Elemen Untuk Memilih Produk Keuangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline