Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Syahrul

Millenials generation that will change the world for the better future

Sedang Jenuh Jadi Karyawan? Ini 4 Langkah Mulai Bisnis Sampingan

Diperbarui: 28 September 2019   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karyawan atau Pengusaha? Credit Markharbert.com

Selepas menuntaskan sekolah atau kuliah, hal pertama yang muncul dalam pikiran bagi sebagian besar orang adalah mencari pekerjaan. Salah satu pilihannya adalah bekerja pada perusahaan atau menjadi karyawan. 

Penghasilan tetap, memiliki jaminan kesehatan atau jaminan hari tua adalah segelintir alasan buat kita memilih jadi karyawan. Selain itu, di mata masyarakat, seseorang yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan setidaknya telah dianggap mampu untuk hidup mandiri dan menuju mapan. 

Cap masyarakat ini penting, karena menyangkut tahapan hidup kita berikutnya, membangun keluarga.

Akan ada masanya nanti ketika sudah bertemu calon pasangan lalu menghadap calon mertua, yang pertama ditanya biasanya "kamu kerja apa?"

***

Ketika sudah terjun dalam dunia kerja, kita larut pada rutinitas. Hari kerja normal adalah Senin sampai Jumat. 8 jam sehari. Itu normal. Bila dalam kondisi khusus, tak jarang harus lembur hingga malam atau bekerja di akhir pekan. 

Di masa awal, hal seperti ini menyenangkan karena kita bertemu hal-hal baru. Situasi pekerjaan, ilmu, wawasan, hingga rekan-rekan baru. Namun seiring berjalannya waktu, Hal-hal baru tersebut berubah menjadi membosankan, karena ditemui tiap hari, sepanjang waktu. 

Meja kerja, deadline dan berbagai target perusahaan hingga rapat panjang hingga larut malam mengaktifkan syaraf kejenuhan kita. Senin menjadi hari yang menyebalkan. Libur di akhir pekan menjadi semacam kemewahan.

 Istirahat makan siang atau jam pulang adalah hal yang paling ditunggu, selain gajian di akhir bulan. Oh ya, satu lagi, kouta cuti setahun hanya 12 hari.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline