Lihat ke Halaman Asli

SYAFRIZAD RIANO PUTRA MHS 2017

Hubungan Internasional

Analisis Kebijakan Donald Trump dengan Mengirimkan Pencari Suaka ke Guatemala dalam Wabah Covid-19

Diperbarui: 13 Juni 2020   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak menjadi kepala pemerintahan Amerika Serikat tahun 2016, banyak kebijakan Trump dinilai lebih kepada populis. Dengan latar belakang bisnis, kebijakan yang dibuat Trump harus selalu menguntungkan kepentingan warga negara Amerika. Beberapa kali ia keluar dari perjanjian internasional yang dirasa tidak menguntungkan. Diusung dari partai Republik, Donald Trump berusaha untuk mengembalikan kejayaan Amerika menjadi negara adidaya salah satunya dengan slogan "Make America Great Again".

Berbagai kebijakan populis dibuatnya selama masa pemerintahannya. Menurut Trump, banyak kriminalitas dilakukan oleh warga negara asing yang masuk kedalam AS secara illegal. Oleh karena itu, dalam kampanye sebelumnya, ia berjanji akan membangun tembok di perbatasan dengan Mexico. Dalam situs resmi gedung putih (whitehouse.gov), Trump mengatakan untuk tetap menerima pendatang selama masuk secara legal serta menghormati konstitusi Amerika Serikat.

Pada penghujung tahun 2019, dunia dikagetkan dengan munculnya virus baru dari negeri tiang bambu, Tiongkok. Virus ini diduga berasal dari pasar binatang di Wuhan, Provinsi Hubei. Virus ini terus menyebar ke berbagai negara di seluruh benua, termasuk Indonesia, Spanyol, Afrika Selatan, Australia, negara-negara Mikronesia, hingga tidak luput Amerika Serikat.

Menurut penjelasan resmi dari WHO (World Health Organisation) wabah ini satu famili yang dinamakan dengan Coronavirus, termasuk hampir sama dengan virus Mers dan Sars sebelumnya. Namun virus ini lebih cepat dalam penyebarannya dengan tingkat kematian 3%. Media penyebaran dari virus ini adalah melewati cairan bersin, batuk, hingga nafas dari orang yang terinfeksi. WHO menganjurkan untuk melakukan cuci tangan hingga bersih, menggunakan masker, hingga karantina rumah untuk mengurangi penyebaran virus yang masih belum ditemukan vaksinnya sampai pertengahan 2020 ini.

Menurut para ahli dan dikutip dari WHO, pasien yang terinfeksi dianjurkan melakukan karantina tidak kurang dari 14 hari. Lanjutnya, dengan karantina ini tubuh diharapkan bisa melawan dan mematikan virus ini dengan imun tanpa menyebarkan Host baru atau individu baru.

Dengan munculnya virus ini, berbagai negara melakukan pelarangan berpergian Travel Ban hingga melakukan isolasi satu negara seperti yang dilakukan Italia. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi penyebaran dari virus ini termasuk segala cara dalam percaturan global. Isu keamanan untuk melindungi warga negaranya pun muncul dari wabah ini.

Sebelumnya, Amerika Serikat diperkirakan akan menerima pencari suaka dalam tahun 2020 ini sebanyak 350.000 orang. Kementerian Kesehatan dan Humaniter (The Department of Healt and Human Services) mengeluarkan dana 96 Miliar USD untuk membantu para pencari suaka dari tahun 2005 sampai 2014. Berbeda dengan kebijakan administrasi sebelumnya, Trump mengatakan untuk lebih membina para pencari suaka untuk kembali dan membangun negerinya kembali.

"A responsible approach to refugees is one that seeks the eventual return of refugees to their home countries so that they can help to rebuild their own nations." Presiden Donald J Trump.

 

Awal tahun 2020 terjadi penularan Covid 19 pertama di luar Cina, salah satunya kasus pertama di Amerika Serikat. Dari data yang diambil pada April tanggal 20, Amerika Serikat menjadi negara pertama dengan kasus infeksi yang paling tinggi di dunia hingga mencapai 764.265, dengan kematian mencapai 40.565 kasus. Selanjutnya pada April 2020, Presiden Donald Trump bersama presiden Guatemala, mengeluarkan perjanjian penanganan Corona bagi para pencari suaka perlu melewati Guatemala terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline