Lihat ke Halaman Asli

Dimas Suyatno

Suka jalan-jalan di akhir pekan

Air Terjun Jumog, The Lost Paradise

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karanganyar memang surganya air terjun. Tak berlebihan memang, paling tidak ada 3 air terjun besar di daerah ini : Grojogan Sewu, Parang Ijo dan Jomog. Nah yang terakhir ini merupakan destinasi yang terakhir dikembangkan. Maka tak heran Air terjun Jumog terlihat belum banyak mendapat sentuhan. Saat kemarin saya kesana, kondisinya masih hampir sama dengan 5 tahun saat pertama kali saya datang saat diperkenalkan oleh warga setempat. Pembatas tangga masih berupa kayu, lokasi berjualan pedagang (khususnya yg di pintu masuk) juga masih belum dibangun permanen.

Air Terjun Jumog terletak di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyosa, Kabupaten Karanganyar. Jaraknya sekitar 38 km dari kota Solo. Untuk mencapai lokasi ini arahkan kendaraan anda menuju Tawangmangu. Nah setelah pasar Karangpandang di pertigaan ambil jalan kiri. Grojogan Jumog masuk dalam komplek wisata alam Ngargoyoso. Tidak jauh dari Jumog ada Candi Sukuh, Kebun Teh Kemuning, Telaga Madirdo, Air terjun Parang Ijo dan dipuncak bukit kebun teh ada Candi Cetho. Tidak salah kan kalau saya bilang surga wisata alam. Tiket masuk ke lokasi ini sangat murah, pengunjung cukup membayar 3.000,- untuk tiket masuk; serta 2.000,- untuk tiket parkir sepeda motor dan 3.000,- untuk parkir mobil. Sedangkan untuk sewa homestay, tersedia dengan harga mulai 50.000,- hingga 200.000,- per malam.

Jumog, dijuluki The Lost Paradise; surga yang hilang, tersembungi. Dan baru diexpose tahun 2004. Saat pertama kali saya kesana di tahun 2004 dengan saat kemarin saya kesana kondisinya tidak banyak berubah. Dan aliran air terjunnya terbilang stabil, meski saat ini musim kemarau air mengalir cukup deras. Dan tentu saja airnya jernih dan segar karena memang air terjun ini bersumber dari mata air gunung lawu.

Air terjun Jumog memiliki ketinggian 60 m, selisih 20 m lebih rendah dari air terjun Grojogan Sewu. Memiliki 3 cabang air terjun yang oleh warga setempat dinamai Klueng, Kusumajati dan Jubleg. Saat ini air terjun ini dikelola oleh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Berjo. Air terjun dibuka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline