Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Selalu No 1, Positioning Politik Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13688902291290970896

[caption id="attachment_244147" align="aligncenter" width="570" caption="Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (dua dari kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi (Jaringnews/M Hendra)"][/caption] Komunikasi pencitraan politik ala Joko Widodo (Jokowi) selalu memposisikan dirinya sebagai nomor satu. Ia tak membuka celah sedikit pun untuk tersebarnya pesan ke publik, bahwa Jokowi tipe politisi yang bisa didudukkan sebagai "wakil". Jokowi selalu nomor satu. Bahkan, jadi follower SBY pun Jokowi ogah. Masih ingat ketika jurnalis bertanya pada Jokowi soal mengapa ia tak mefollow akun Twitter SBY? Jawaban Jokowi sambil tertawa adalah ini: "Saya kasih tahu ya, Jokowi itu bukan follower." Nah loh. Hal lebih kurang sama ketika Jokowi ditanya jurnalis apa tanggapannya terkait elektabilitasnya yang tinggi dalam survei capres dan cawapres. Dengan nada bercanda Jokowi heran dengan elektabilitasnya yang tinggi namun ditempatkan sebagai cawapres dalam beberapa survei. "Masak rengking satu jadi cawapres, rating tinggi cawapres, ini guyon loh," ujar Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Senin (18/3) lalu. Positioning pencitraan diri ala Jokowi demikian sangat penting andai konstalasi dan konfigurasi politik berubah menuju 2014 (skenario 1) atau 2019 (skenario 2). Jokowi telah memasang "tanda" bahwa ia bukan tipe follower, bukan anak buah, bukan wakil. Ia adalah nomor satu. Partai politik tempat Jokowi bernaung pun (PDI Perjuangan) akan mengetahui dengan pasti pendirian Jokowi yang kokoh tak tergoyahkan sebagai nomor satu tersebut. Begitu pula parpol-parpol lainnya andai hendak berkolaborasi dengan Jokowi, jangan sekali-kali menawari Jokowi sebagai "wakil". Efeknya, sebagaimana terlihat dalam kisah Rosiana Silalahi saat memandu acara Rossy Goes to Campus di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta, Sabtu (18/5) malam ini. Dalam acara ini hadir pula Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Rossy bertanya pada Ahok dengan nada provokatif. "Anda ini mau jadi apa?" tanya Rossy sebagaimana dikutip dari jaringnews.com (18/5). "Beberapa hari ini, media massa kita mendengar bahwa yang akan maju di Pilpres itu adalah Jokowi dan Gita Wirjawan. Berarti jika itu benar, Ahok akan jadi Gubernur DKI?" tanya Rossy lagi, yang dijawab Ahok dengan senyuman. Sebagaimana luas diberitakan bahwa Gita Wirjawan akan mengikuti konvensi Partai Demokrat untuk menjadi Capres partai ini tahun 2014 mendatang, sekalipun, menurut penuturan Gita sendiri, belum ada restu dari SBY. Namun Gita nampak jelas sudah membangun citra dan persiapan untuk itu. Itulah positioning politik seorang Jokowi. Sederhana tapi penting, kokoh, dan meyakinkan. Selalu nomor satu! (SP)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline