Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Ingin Keluarga Bahagia?

Diperbarui: 29 April 2025   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar (sumber gambar: freepik)

Setiap pasutri bila ditanya, pasti menjawab "ya". Namun pada prakteknya, sangat sulit menciptakan kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga.

Penyebabnya adalah karena pasutri sama-sama merasa benar. Apalagi sebagian besar wanita dikenal banyak bicara  Baik ngedumel (pelan) maupun mengomel (keras). Yang isinya kebanyakan pengulangan dari kesalahan suami di masa lalu yang sudah dimaafkan.

Nah, kuncinya dalam menghadapi wanita yang banyak bicara, para suami harus sanggup mengalah, menutup mulut dan memasang telinga. Meski omelan istri terdengar bagaikan noise, seperti suara kaset rusak yang diputar berulang-ulang, wajib didengar, dan jangan dibantah sedikitpun.

Menurut seorang psikolog, seorang istri yang sudah puas mengomel, itu bak penumpahan perasaannnya. Jadi, suami perlu mendengarkan dan memahami setiap keluhan istrinya.

Jadilah seorang pacar yang dengan setia.mendengarkan setiap omelan, betapa pun nyinyirnya. Memasang telinga lebar-lebar untuk mengerti yang dikeluhkan istri dan bersabar untuk tidak beradu argumen maupun mencoba menasehatinya.

Dengan bersedia mendengarkan setiap keluhan istri, adalah bentuk perhatian dan rasa cinta seorang suami.

Mengapa seorang suami wajib mendengarkan setiap keluhan istrinya?

1. Istri butuh dukungan
2. Istri ingin suami mengetahui masalahnya (saat suami sibuk bekerja)
3. Istri selalu ingin didengar dan dipahami
4. Istri ingin berdialog dengan suaminya
5. Istri menyampaikan setiap masalahnya dengan caranya sendiri (tanpa mau tahu masalah suami saat itu)

Bagaimana menjadi pendengar yang baik ?

1. Jangan memotong atau menginterupsi, biarkan istri mengungkapkan seluruh masalahnya
2. Jangan coba memberikan solusi saat emosi istri sedang meluap. Sebenarnya, istri sudah memiliki solusinya, hanya ia minta dukungan. Namun suami harus menyimak dengan baik, karena kadang-kadang istri minta diberikan solusi saat itu.
3. Bila istri mengambil jedah, tanyakan apakah sudah mengungkapkan semua masalahnya
4. Bersikap sabar, dan memberikan solusi dengan intonasi yang lembut  Jangan dengan nada keras, karena seakan-akan mengajak konfrontasi.

Dengan mempraktekkan cara lebih banyak mendengar, dan bersabar, diharapkan di dalam keluarga tidak akan menjadi padang Kurusetra. Tidak ada piring terbang atau KDRT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline