Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Bahaya Musim Kemarau

Diperbarui: 2 September 2021   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarau (sumber: utakatikotak.com)

Musim kemarau atau musim kering atau musim panas adalah musim di daerah tropis. Biasanya dalam satu tahun hanya ada dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Berbeda dengan negara yang memiliki empat musim, biasanya terdiri atas musim semi (spring), musim panas (summer), musim dingin (winter) dan musim gugur (fall). 

Ciri sebuah musim kemarau adalah bila curah hujan per bulan di bawah 60 mm tiap bulan. Di Indonesia, normalnya musim kemarau terjadi pada bulan Maret hingga Agustus. 

Namun karena kerusakan lingkungan, waktu ini kadang bergeser. Contoh pada tahun 2021 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan bahwa musim kemarau akan berakhir pada September 2021.

Selain sedikitnya curah hujan, musim kemarau ditandai dengan matahari bersinar sangat terik, jarang ada awan yang menghalangi,suhu udara panas dengan kelembaban tinggi. 

Banyak sumber air seperti sungai, danau, rawa, sumur dan lainnya debit airnya menyurut bahkan ada yang benar-benat kering. Tanah tampak mengering dan retak.

Bahaya musim kemarau

Yang perlu diwaspadai pada musim kemarau, tergantung dimana Anda tinggal. Bila Anda tinggal diperkotaan, karena suhu udara yang panas, memicu terjadinya kebakaran. Banyaknya rumput dan dahan-dahan kering bila tersulut secara tidak sengaja oleh orang yang membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan, sangat mudah terbakar. 

Anda juga perlu berhemat pemskaian air bersih, agar tidak kekurangan air bersih, khususnya mereka yang tergantung pada sumur pompa. Hal ini sering diatasi dengan memanfaatkan air limbah yang sudah diolah untuk penyiraman taman dan tanaman. 

Pembangkit tenaga listrik tenaga air (PLTA) juga sangat berhati-hati agar pasokan listrik tidak terganggu. Itulah sebabnya di kota kini4 dibantu dengan PLTD yang menggunakan diesel dan PLTU yang menggunakan uap. Di kantor-kantor juga terjadi penurunan produktivitas karena karyawan kurang aktif dinas luar, akibat suhu udara yang panas.

Mereka yang tinggal di dekat hutan, bahaya kebakaran hutan juga sangat mengancam, entah karena kesengajaan membakar hutan untuk kepentingan tertentu, maupun yang terbakar secara tidak sengaja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline