Lihat ke Halaman Asli

Ke Medan, Ya ke Kesawan Square

Diperbarui: 4 Juni 2021   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tjong A Fie mansion (sumber: merdeka.com)

Bila Anda mendapat kesempatan untuk  berkunjung ke kota Medan, berbahagialah. Kota ini adalah kota terbesar ke empat di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya dan Makassar.

Kota Medan selain kota besar juga kota tua, Kota Medan dulu adalah pusat kesultanan Deli. Hasil bumi berupa tembakau, telah menyebabkan kota Medan menjadi kota dagang dan pelabuhan untuk mengangkut tembakau ke Eropa. Kabarnya bangunan berarsitektur Melayu khas kesulitanan Deli pernah terbakar, hingga muncullah bangunan berarsitektur Eropa.

Seiring dengan kemajuan perkebunan di Sumatera Utara, banyak didatangkan pekerja dari Tiongkok dan India. Itulah sebabnya di kota Medan ada kawasan Pecinan (Chinatown) dan Kampung Keling (India).

Kawasan niaga terletak di sekitar Kesawan Square saat ini, dan sekarang bernama jalan A. Yani. Yang sekaligus merupakan sentra kuliner bagi warga Medan. Disini Anda dapat menemukan makanan halal maupun non halal. Uniknya, ditandai secara jelas penjual makanan halal memakai kursi berwarna biru, sedangkan penjual makanan non halal memakai kursi berwarna merah.

Selain surga kuliner, kawasan Kesawan adalah kawasan heritage, atau banyak gedung-gedung berarsitektur Eropa, bekas kantor perusahaan dagang di masa lalu yang masih berfungsi hingga saat ini, juga toko alat musik, kedai, dan bank.

Yang paling menonjol adalah kantor London Sumatera atau yang dikenal  Lonsum (dulu Bekas kantor Harrison & Crossfield, bangunan pertama berlantai lima dengan lift pertama dari Inggris di kota Medan, yang mulai digunakan pada tahun 1910.

Di kawasan Kesawan juga terdapat kantor harian terbesar di Sumatera, yaitu harian Analisa yang juga menerbitkan koran berbahasa Mandarin. 

Anda juga akan menemukan restoran legendaris  'Tiptop', restoran ini dulunya adalah restoran bergengsi yang banyak dikunjungi orang Eropa Kini restoran 'Tiptop' tetap buka dengan menyajikan steak, kue-kue jadul dan ice cream. 

Bila Anda menemukan Bank Mandiri, gedung yang ditempati juga termasuk bangunan heritage. 

Uniknya, agak ke belakang, Anda akan menemukan warung kopi yang enak, namanya warung kopi Apek. Tempatnya sederhana, tapi harganya serupa dengan harga kopi gerai global. Tapi karena enak, orang tidak merasa rugi merogoh koceknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline