Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ke Medan, Ya ke Kesawan Square

2 Juni 2021   18:28 Diperbarui: 4 Juni 2021   23:13 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tjong A Fie mansion (sumber: merdeka.com)

Bila Anda mendapat kesempatan untuk  berkunjung ke kota Medan, berbahagialah. Kota ini adalah kota terbesar ke empat di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya dan Makassar.

Kota Medan selain kota besar juga kota tua, Kota Medan dulu adalah pusat kesultanan Deli. Hasil bumi berupa tembakau, telah menyebabkan kota Medan menjadi kota dagang dan pelabuhan untuk mengangkut tembakau ke Eropa. Kabarnya bangunan berarsitektur Melayu khas kesulitanan Deli pernah terbakar, hingga muncullah bangunan berarsitektur Eropa.

Seiring dengan kemajuan perkebunan di Sumatera Utara, banyak didatangkan pekerja dari Tiongkok dan India. Itulah sebabnya di kota Medan ada kawasan Pecinan (Chinatown) dan Kampung Keling (India).

Kawasan niaga terletak di sekitar Kesawan Square saat ini, dan sekarang bernama jalan A. Yani. Yang sekaligus merupakan sentra kuliner bagi warga Medan. Disini Anda dapat menemukan makanan halal maupun non halal. Uniknya, ditandai secara jelas penjual makanan halal memakai kursi berwarna biru, sedangkan penjual makanan non halal memakai kursi berwarna merah.

Selain surga kuliner, kawasan Kesawan adalah kawasan heritage, atau banyak gedung-gedung berarsitektur Eropa, bekas kantor perusahaan dagang di masa lalu yang masih berfungsi hingga saat ini, juga toko alat musik, kedai, dan bank.

Yang paling menonjol adalah kantor London Sumatera atau yang dikenal  Lonsum (dulu Bekas kantor Harrison & Crossfield, bangunan pertama berlantai lima dengan lift pertama dari Inggris di kota Medan, yang mulai digunakan pada tahun 1910.

Di kawasan Kesawan juga terdapat kantor harian terbesar di Sumatera, yaitu harian Analisa yang juga menerbitkan koran berbahasa Mandarin. 

Anda juga akan menemukan restoran legendaris  'Tiptop', restoran ini dulunya adalah restoran bergengsi yang banyak dikunjungi orang Eropa Kini restoran 'Tiptop' tetap buka dengan menyajikan steak, kue-kue jadul dan ice cream. 

Bila Anda menemukan Bank Mandiri, gedung yang ditempati juga termasuk bangunan heritage. 

Uniknya, agak ke belakang, Anda akan menemukan warung kopi yang enak, namanya warung kopi Apek. Tempatnya sederhana, tapi harganya serupa dengan harga kopi gerai global. Tapi karena enak, orang tidak merasa rugi merogoh koceknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun