Lihat ke Halaman Asli

Profesi Idaman Generasi Milenial

Diperbarui: 7 Oktober 2020   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh (sumber: labana.id )

Bila anak generasi baby boomer ditanya apa cita-citanya, pasti rata-rata akan menjawab ingin menjadi dokter atau insinyur. Paling hanya satu dua anak yang menjawab ingin menjadi Presiden. Nah, bila anak generasi milineal ditanya apa cita-citanya pasti rata-rata akan menjawab ingin menjadi Youtuber, influencer, buzzer atau endorser.

Profesi baru ini muncul gara-gara pengaruh media sosial. Intinya anak generasi milineal berkeinginan memiliki kemampuan untuk memberi pengaruh terhadap banyak orang. Mereka ingin terkenal, banyak dikenal orang atau memiliki hubungan dengan orang atau merek tertentu. Upah yang bakal mereka dapatkan cukup menggiurkan, kita ambil contoh  influencer termahal Kylie Jenner mampu meraih 1 juta USD untuk sekali menunggah kontennya.

Sejujurnya kita semua adalah "influencer" pada kelas yang berbeda. Seorang dosen atau guru mempengaruhi pandangan mahasiswa atau muridnya; seorang atasan mempengaruhi stafnya pada saat mengambil keputusan. Konsultan keuangan, psikolog juga banyak mempengaruhi kehidupan clientnya. Para orang tua mempengaruhi pola kehidupan anaknya bahkan hingga si anak dewasa.

Banyak artikel, buku atau pelatihan yang menyajikan bagaimana cara memperluas pengaruh, sebaliknya jarang ditemukan artikel, buku atau pelatihan yang memberikan bagaimana bentuk tanggung jawab atas pengaruh itu.

Di media sosial seorang influencer dengan santai mengunggah kontennya tanpa memikirkan dampaknya. Anak seorang teman yang menjadi influencer dengan ringannya setiap hari mencekoki para folllower atau pengikutnya dengan pakaian, tas, sepatu produk bermerek. Ada anak teman yang lain yang tiap hari merayu follower atau pengikutnya dengan aneka ragam kuliner yang selalu disebutnya enak dan hitz.

Apakah dia menyadari dampaknya bahwa followernya akan merongrong kocek orang tuanya hanya untuk mengikuti gaya hidup influencernya?

Seorang influencer bertanggung jawab untuk pengaruh yang telah Anda lakukan, karena banyak orang yang percaya dan mengikuti gaya hidup Anda. Saat Anda menjadi influencer bagi keluarga, kantor, sekolah, kampus atau komunitas Anda, Anda harus bertanggung jawab untuk mengedukasi diri Anda dan memilih yang terbaik, bukan hanya untuk diri Anda, namun juga untuk semua pengikut Anda. Jangan asal perusahaan yang berani membayar Anda mahal langsung Anda memamerkan pesona Anda.

Memang setiap orang harus bersikap dewasa dan tidak asal membebek dari influencer yang diikutinya dan semua tindakan adalah tanggung jawab masing-masing pribadi. Namun seorang influencer yang memiliki pengaruh yang besar, otomatis harus memiliki tanggung jawab moral yang besar.

Seorang influencer harus bertanggung jawab atas pengaruhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline